REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Program Gebyar Ramadhan Keuangan (Gerak) Syariah untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan berbasis syariah telah diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara nasional dan untuk di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di antaranya menyasar kalangan santri.
"Untuk mengawali Gerak Syariah di Kalbar kami melakukan kampanye ‘Yok Nabung di Bank Syariah’ di Pondok Pesantren Darul Fikri, Kubu Raya," ujar Kepala OJK Kalbar Maulana Yasin di Pontianak, Kamis (14/3/2024).
Ia menjelaskan melalui kegiatan Gera Syariah pihaknya menghadirkan kegiatan pengenalan OJK dan kampanye Ayo Menabung, sosialisasi program Simpanan Pelajar berbasis syariah (SimPel iB) dan pembukaan rekening SimPel iB.
Kegiatan juga melibatkan partisipasi Bank Kalbar sebagai salah satu narasumber. "Bank juga memberikan bantuan kepada tiga orang santriwan dan santriwati berprestasi masing-masing sebesar Rp 1 Juta, serta penyerahan bantuan CSR untuk renovasi asrama puteri sebesar Rp 30 juta," kata dia.
Ia mengatakan bahwa indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan berbasis syariah di Indonesia masih dinilai rendah. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh OJK pada 2022, tercatat indeks literasi keuangan syariah dan iInklusi keuangan syariah baru sebesar 9,14 persen dan 12,12 persen.
"Angka itu masih sangat rendah dibandingkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan secara komposit yang tercatat sebesar 49,68 persen dan 85,10 persen," jelas dia.
OJK Kalbar memastikan akan memperhatikan untuk penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah tersebut. Bentuk nyatanya menjadikan Pesantren Darul Fikri untuk implementasi program Ekosistem Pesantren Inklusif (EPIKS) pada 2024. Program tersebut akan diisi dengan beragam kegiatan edukasi, pelatihan, pertemuan bisnis dan lainnya.
OJK Kalbar berharap program EPIKS yang akan dilaksanakan dapat menjadi sebuah model untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang sektor jasa keuangan syariah. Selain juga memperluas penetrasi beragam program inklusi keuangan berbasis syariah di Kalbar.
"Peran dan partisipasi dari pondok pesantren, lembaga jasa keuangan syariah dan para pihak terkait lainnya untuk bersama-sama mewujudkan hal tersebut sangatlah kami apresiasi dan akan kami optimalkan," kata dia.