Sabtu 02 Mar 2024 01:15 WIB

PHRI Jaring Belanja Pemerintah Melalui Platform BookingINA

BookingINA memberikan manfaat timbal balik untuk pengusaha dan pemerintah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan terkait UU Cipta Kerja di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan terkait UU Cipta Kerja di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kini memiliki platform BookingINA.

Aplikasi tersebut merupakan platform pemesanan hotel dan restoran daring yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan belanja hotel dan restoran oleh kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia.

Baca Juga

"Platform ini menjadi tempat untuk seluruh kementerian dan lembaga pemerintah dalam memesan hotel dan restoran untuk semua kegiatan yang dikelola pemerintah," ujar Ketua PHRI Haryadi Sukamdani.

Ia menyampaikan BookingINA dapat memberikan manfaat timbal balik untuk pengusaha dan pemerintah. Selain itu, PHRI melihat peluang agar pemerintah dapat membelanjakan anggaran untuk pengadaan hotel dan restoran melalui platform lokal.

"Hal ini agar dapat berdampak langsung untuk perekonomian masyarakat," kata Hariyadi.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2022, Indonesia menyelenggarakan sebanyak 438 acara di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan pertemuan. "Salah satunya adalah perhelatan akbar G20 yang berdampak besar bagi perekonomian Indonesia," ujar dia.

Menurut Haryadi, G20 memberikan dampak nyata dan langsung secara ekonomi bagi masyarakat. Seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta-3,6 juta, 600 ribu-700 ribu lapangan kerja baru, dan kinerja bagus sektor kuliner, fesyen dan kriya yang merasakan dampak luar biasa dari permintaan yang meningkat.

Hariyadi menyebut, aplikasi BookingINA akan mengisi kekosongan aplikasi yang terkait dengan pasar pemerintah. Selama ini, PHRI menerima pasar pemerintah ini sifatnya B2B.

"Ini akan membuat transaksi yang terjadi domestik lebih transparan sehingga pemerintah punya data valid dari sisi efisiensi dan monitoring pengeluaran akomodasi pemerintah," kata dia.

Aplikasi BookingINA sendiri sudah diluncurkan oleh PHRI dalam Rakernas di Batam, Kepulauan Riau, menjelang akhir Februari lalu. Dalam kesempatan itu, PHRI juga mengadakan panel diskusi bersama dengan sejumlah kementerian lembaga, dan berharap industri pariwisata dapat berkontribusi lebih banyak terhadap perekonomian Indonesia.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement