Selasa 03 Oct 2023 22:48 WIB

Pengelola Kawasan Bromo Ungkap Lahan Terbakar Akibat Flare Capai 989 Hektare

Nilai estimasi kerugian akibat karhutla Bromo sebesar Rp 8,3 miliar.

Sisa-sisa bukit yang terbakar di Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sisa-sisa bukit yang terbakar di Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat bahwa nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipicu penggunaan suar atau flare mencapai Rp 8,3 miliar.

Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra,  mengatakan nilai total kerugian akibat karhutla tersebut mencakup sejumlah aspek. "Untuk nilai estimasi kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan mencapai Rp 8,3 miliar dengan luasan area kurang lebih 989 hektare," kata Hendra.

Dijelaskan nilai kerugian itu merupakan dampak penutupan kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru akibat kebakaran hutan dan lahan terhitung sejak 6-14 September 2023.

Menurutnya, nilai kerugian mencakup biaya pemadaman darat  sebesar Rp 216 juta dan kerugian akibat hilangnya habitat dengan pendekatan biaya pemulihan ekosistem senilai Rp 3,26 miliar.

"Kemudian, kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi hingga 14 September 2023, diperkirakan Rp 4,87 miliar," katanya.

Sebagai informasi, kawasan taman nasional ini ditutup pada 6-18 September 2023 akibat kebakaran hutan dan lahan. Proses pemadaman dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.

Nilai kerugian tersebut, belum termasuk upaya pemadaman api yang mengerahkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengirimkan sejumlah helikopter untuk operasi water bombing.

Pada 6 September 2023, kebakaran besar terjadi di kawasan tersebut karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar yang dilakukan sekelompok pengunjung. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan Nusantara dan 8.501 merupakan wisatawan asing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement