Sabtu 30 Sep 2023 14:50 WIB

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Ekonomi Syariah Berkembang

Ekonomi dan keuangan syariah butuh dukungan dari banyak pihak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi H Achsien memberikan sambutan dalam acara Sharia Economic Leaders Forum (SELF) di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Foto: Dok Staff Media Sekretariat MES
Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi H Achsien memberikan sambutan dalam acara Sharia Economic Leaders Forum (SELF) di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar sehingga perlu terus dikembangkan. Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi H Achsien mengatakan untuk mengembangan ekonomi dan keuangan syariah maka dibutuhkan dukungan dari banyak pihak.

"Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah baik di pusat atau di daerah diperlukan dukungan dan peran aktif dari berbagai pihak terutama diantaranya pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha," kata Iggi dalam acara Sharia Economic Leaders Forum (SELF) di Plaza Mandiri, Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pemerintah daerah juga dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat berkaitan dengan ekonomi syariah. Selain itu juga menjadi pekerjaan rumah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi seluruh pelaku usaha syariah.

"Perlu dukungan untuk kawasan industri halal dan juga meningkatkan kerja sama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ucap Iggi.

Dia menilai, pelaku usaha juga sangat penting untuk menerapkan prinsip ekonomi syariah dalam usahanya. Selain itu juga dengan menyediakan produk jasa keuangan syariah yang berkualitas dan menjadi mitra pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah.

Iggi menambahkan, masyarakat juga bisa turut berperan dalam pengembangan ekonomi syariah. "Masyarakat bisa berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran ekonomi syariah lalu mendukung produk jasa keuangan syariah serta menjadi konsumen atau investor syariah," ungkap Iggi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PP MES Muliaman D Hadad mengungkapkan Indonesia memiliki peluang besar dalam industri halal. Nilai industri halal Indonesia diestimasi bisa mencapai sebesar Rp 4.153 triliun pada 2022 yang didapatkan dari berbagai sektor.

Beberapa diantaranya yakni sektor makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, dan fashion muslim. begitu juga dari sektor farmasi halal, kosmetik halal hingga media dan rekreasi halal

"Ini artinya besar sekali namun kita masih dihadapkan dengan pekerjaan rumah yang tidak kecil yaitu pemerataan kesejahteraan," ucap Muliaman. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement