Senin 25 Sep 2023 15:38 WIB

BI Jatim: Keuangan Syariah Miliki Potensi Pasar Cukup Besar

Bank Indonesia ingin sistem keuangan syariah berkembang pesat.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI) menilai keuangan syariah secara nasional memiliki pasar yang sangat potensial.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI) menilai keuangan syariah secara nasional memiliki pasar yang sangat potensial.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI) menilai keuangan syariah secara nasional memiliki pasar yang sangat potensial, seiring dengan besar jumlah penduduk Muslim di Indonesia. Selain itu, sistem keuangan syariah juga memiliki daya tahan kuat terhadap guncangan ekonomi

Kepala BI Provinsi Jatim, Doddy Zulverdi, mengatakan Bank Indonesia ingin sistem keuangan syariah berkembang pesat karena penelitian dan pengalaman di berbagai negara menyatakan, sistem keuangan syariah memiliki daya tahan kuat dari potensi risiko krisis.

Baca Juga

"Baik dari sisi aktivitas ekonominya maupun sistem keuangannya, daya tahan ekonomi syariah terkuat dari berbagai krisis keuangan,” ujar Doddy dalam keterangan, Senin (25/9/2023).

Ia menjelaskan BI memiliki tugas menstabilkan ekonomi baik dari sisi harga, nilai tukar, oleh karenanya dibutuhkan sebuah sistem ekonomi yang terbukti punya daya tahan tinggi terhadap berbagai krisis keuangan.

"Untuk itu BI juga ingin berkontribusi dalam pengembangan sistem ekonomi syariah ini, agar semakin luas di Indonesia," ujar Doddy.

Besarnya populasi umat Muslim, tambahnya, membuat potensi keuangan syariah dalam negeri semakin tinggi. Ini akan lebih mudah bagi BI untuk mendorong pemanfaatan ekonomi keuangan syariah.

Hanya problemnya, kata Doddy, pemahaman literasi keuangan syariah tentang apa itu aktivitasnya, pengetahuan, bagaimana sistemnya berjalan, instrumen-instrumen apa yang tersedia, bagaimana mekanisme ekonomi berbasis syariah itu berjalan, ini belum semua mengetahuinya.

"Oleh karena itu, kita terus dorong peningkatan edukasi, sasaran utama Festival Ekonomi Syariah atau Fesyar ini kita berikan edukasi, informasi, apa itu ekonomi keuangan syariah,” tutur Doddy.

"Guna menunjukkan bagaimana ekonomi keuangan syariah maka kita tunjukkan apa yang BI perbuat, apa saja yang kita hasilkan dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah terutama dari program BI," katanya.

Untuk itu, jelas Doddy, Fesyar 2023 ini substansinya bagaimana menunjukkan apa yang sudah dijalankan BI dengan program ekonomi keuangan syariahnya, apakah itu mengenai pengembangan instrumen keuangan berbasis syariah.

"BI juga memiliki insentif-insentif kepada UMKM yang berbasis syariah ini kita tunjukkan, baik di sektor makanan dan minuman, fesyen, kerajinan tangan. UMKM ini kita ambil yang terbaik di Pulau Jawa, makanya namanya Fesyar Jawa 2023," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement