Rabu 30 Aug 2023 15:45 WIB

Kemenkeu Catatkan Kinerja Keuangan Positif di 2022

Surplus LO 2022 mengalami kenaikan 28,76 persen.

Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati delivers her speech during the opening session of the Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) Finance Ministers and Central Bank Governors meeting in Jakarta, Indonesia Friday, Aug. 25, 2023.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati delivers her speech during the opening session of the Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) Finance Ministers and Central Bank Governors meeting in Jakarta, Indonesia Friday, Aug. 25, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan kinerja keuangan 2022 yang menunjukkan tren positif ditandai dengan peningkatan surplus laporan operasional (LO), aset dan ekuitas, serta penurunan kewajiban dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kinerja keuangan kita terus positif. Kita lihat untuk laporan operasional pendapatan operasional kita adalah Rp 2.091,6 triliun sedangkan beban operasional kita adalah Rp 77,3 triliun sehingga surplus operasional kita mencapai Rp 2.014,7 triliun," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau virtual itu, Menkeu menuturkan kinerja keuangan tetap positif di tengah goncangan dan perekonomian global yang sangat berat di mana pandemi COVID-19 belum mereda dan pecah perang Rusia dan Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan inflasi tinggi dan memicu pengetatan moneter agresif.

Selain itu, pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022 juga semakin kuat dan merata. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan kinerja ekspor yang baik.

Menkeu Sri Mulyani menuturkan surplus LO 2022 mengalami kenaikan 28,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).

Surplus LO tersebut memberikan kontribusi terhadap kenaikan ekuitas sehingga menjadi sebesar Rp 231,7 triliun. Posisi ekuitas akhir menunjukkan kenaikan pada 2022 dari Rp 217,1 triliun pada 2021 menjadi Rp 231,7 triliun.

Sementara itu dari sisi neraca keuangan, aset lancar pada 2022 sebesar Rp 127,1 triliun, tidak berbeda jauh pada 2021 yang senilai Rp 127,5 triliun. Aset tetap dari Rp 113,2 triliun pada 2021 menjadi Rp 112,4 triliun pada 2022. Selanjutnya, piutang jangka panjang naik menjadi Rp 1,2 triliun dari posisi sebelumnya pada 2021 sebesar Rp 0,002 triliun.

Sedangkan aset lainnya pada 2022 senilai Rp 1,3 triliun, lebih tinggi dibanding posisi sebelumnya Rp 0,9 triliun. Dengan total aset pada 2022 senilai Rp 242 triliun dan kewajiban senilai Rp 10,3 triliun, maka ekuitas yang dikelola adalah Rp 231,7 triliun.

"Total aset dan kewajiban di 2022 Rp 242 triliun, relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement