Senin 17 Apr 2023 22:31 WIB

RI Lepas Ekspor Perdana Produk UMKM untuk Konsumsi Haji

221 ribu jamaah haji Indonesia tahun ini akan berada di Arab Saudi selama 41 hari.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Lida Puspaningtyas
Tepat 08.33 WAS Tim Sanitasi and Food Security berangkat untuk melakukan inspeksi ke tiga dapur Katering jamaah haji yaitu Al Ahmadi Katering, Makram Katering dan Uhud Kitchen Katering. Dua pengelola makanan jamaah haji yakni Bahar Harr For Katering, Al Mazroi Kitchen sudah dinspeksi hasilnya layak dan memenuhi standar.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Tepat 08.33 WAS Tim Sanitasi and Food Security berangkat untuk melakukan inspeksi ke tiga dapur Katering jamaah haji yaitu Al Ahmadi Katering, Makram Katering dan Uhud Kitchen Katering. Dua pengelola makanan jamaah haji yakni Bahar Harr For Katering, Al Mazroi Kitchen sudah dinspeksi hasilnya layak dan memenuhi standar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melepaskan ekspor perdana produk UMKM klaster konsumsi dalam rangka pemenuhan konsumsi haji 1444 H/ 2023 M ke Arab Saudi. Pelepasan ekspor dilakukan di Area CDC Benda, Pelabuhan Tanjung Priok pada Senin (17/4/2023).

Pelepasan ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH Zainut Tauhid Saadi, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bernardino Vega, Staf Khusus Menteri Perdagangan Hilal Hamdi, dan perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM.

Baca Juga

Dalam sambutannya, KH Zainut mengatakan bahwa ekspor ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Kemendag, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kadin terkait Optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Memenuhi Kebutuhan Jamaah Haji Indonesia.

“Guna mendukung hal tersebut, Kemenag telah mempersyaratkan agar calon penyedia konsumsi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi agar menggunakan produk-produk yang berasal dari Indonesia,” katanya, Senin (17/4/2023).

KH Zainut mengatakan, akan ada sanksi bagi penyedia konsumsi haji yang tidak menggunakan produk tersebut selama produk-produk dimaksud tersedia di pasar Arab Saudi.

Sebagaimana diketahui, sebanyak kurang lebih 221.000 jamaah haji Indonesia tahun ini akan berada di Arab Saudi selama 41 hari. Selama itu, setiap jamaah haji Indonesia mendapatkan layanan ratusan paket makanan.

"Jadi kita berusaha memenuhi kebutuhan haji Indonesia dari dalam negeri, karena selama ini sebagian besar produk-produk kebutuhan tersebut masih didominasi dan disuplai oleh negara lain,” ujar Wamenag.

Wamenag pun berharap, ekspor ini menjadi pembuka dan jalur ekspor untuk Indonesia ke depan. Semoga yang akan datang produk-produk Indonesia dapat memenuhi pasar Arab Saudi.

Hal ini pun disambut baik Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto. Ia merasa bangga apa yang sudah dilakukan pemerintah dengan memulai ekspor ini. Ia pun berharap ini menjadi awal yang baik guna ekosistem ekonomi haji Indonesia di Arab Saudi.

“Ini atas ikhtiar dan kerjasama semua pihak, hari ini saya mengapresiasi setinggi-tingginya. Saya bangga dan haru, ternyata kalau kita sungguh-sungguh Indonesia bisa,” jelas Wamenag.

Ia pun menilai, sudah sepantasnya Indonesia menguasai pasar haji di Arab Saudi. Terlebih Indonesia merupakan pengirim jamaah haji terbanyak sedunia.

“Semoga ini menjadi pembuka. Melalui produk ini bisa mengangkat UMKM dalam negeri,” kata Kiai Zainut.

Pada Senin (17/4/2023), sebanyak 10 kontainer bumbu masak dan tuna dari Indonesia mulai diekspor ke Arab Saudi. Secara estimasi kebutuhan tersebut akan tiba di Arab Saudi sebelum jamaah haji pertama Indonesia sampai di Tanah Suci.

“Saat ini yang diekspor baru tuna dan bumbu 16 ton dari kebutuhan 60 ton. Namun diharapkan semua makanan akan kita suplai dari Indonesia,” kata Wakil Kadin, Bernardino Vega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement