Sabtu 04 Mar 2023 22:39 WIB

Kemenparekraf Beri Akses Pembiayaan untuk Desa Wisata di Maros

Pembiayaan itu untuk memperkuat sektor parekraf di desa wisata.

Pengunjung menyusuri desa wisata di kawasan pegunungan Karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (8/11/2022). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka program fasilitasi akses pembiayaan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk memperkuat sektor parekraf di desa wisata.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pengunjung menyusuri desa wisata di kawasan pegunungan Karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (8/11/2022). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka program fasilitasi akses pembiayaan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk memperkuat sektor parekraf di desa wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka program fasilitasi akses pembiayaan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk memperkuat sektor parekraf di desa wisata.

"Fasilitasi ini untuk memperkuat sektor parekraf yang ada di desa-desa wisata di Sulawesi Selatan, salah satunya di Desa Rammang-Rammang. Pembiayaannya berbasis CBT (Community Based Tourism)," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga

Ia menuturkan, akses pembiayaan yang ditawarkan merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang berfokus pada pembiayaan berbasis komunitas. Sandi mengatakan, pengembangan pariwisata berbasis komunitas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa-desa wisata. Sehingga, peluang usaha dan lapangan kerja bagi penduduk desa-desa wisata di Sulawesi Selatan bisa terbuka lebar.

Agar manfaat peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Karst Rammang-Rammang dirasakan masyarakat, pemerintah pun memfasilitasi dan diharapkan akan membuka peluang usaha, lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto mengatakan, pembiayaan ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan besar pinjaman berkisar antara Rp 80 juta sampai Rp 100 juta tanpa jaminan dengan jangka waktu cicilan hingga 10 tahun. "Jadi, ada pemberdayaan juga di sini untuk BUMDes dalam membantu masyarakat yang akan mendapatkan bantuan dari kami," ujar Bonai.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan, bunga cicilan dari pembiayaan hanya sebesar tiga persen dan bunga tersebut akan berputar kembali ke BUMDes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement