Selasa 03 Jun 2025 14:25 WIB

BSI di Bawah Danantara? Indef: Bisa Jadi Anchor Ekonomi Syariah Nasional

BSI memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam menentukan arah strategi bisnis syariah

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menunjukan uang pecahan seratus ribu di BSI Kantor Cabang The Tower, Jakarta, Kamis (13/3/2025). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalokasikan kebutuhan uang tunai selama periode 1 Maret-7 April 2025 mencapai Rp 42,88 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 14 persen dibandingkan periode Ramadhan tahun lalu.
Foto: Dok Republika
Karyawan menunjukan uang pecahan seratus ribu di BSI Kantor Cabang The Tower, Jakarta, Kamis (13/3/2025). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalokasikan kebutuhan uang tunai selama periode 1 Maret-7 April 2025 mencapai Rp 42,88 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 14 persen dibandingkan periode Ramadhan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Center for Sharia Economic and Finance Development (CSEFD) Indef, Prof Nur Hidayah menilai rencana menempatkan Bank Syariah Indonesia (BSI) langsung di bawah Danantara bisa menjadi momentum penting bagi transformasi ekonomi syariah nasional.

“Langkah menempatkan BSI langsung di bawah Danantara bukan hanya perubahan administratif, tetapi bisa menjadi turning point untuk menempatkan ekonomi syariah sebagai pilar utama ekonomi Indonesia. Namun, kunci utamanya tetap pada arah visi, governance, dan keberanian menjadi market shaper, bukan hanya market follower,” ujarnya kepada Republika, Selasa (3/6/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, jika tak lagi berada di bawah BMRI dan Himbara, BSI dinilai memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam menentukan arah bisnis. Dengan lepas dari struktur Himbara, BSI memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam menentukan arah strategi bisnis syariahnya sendiri, tanpa harus menunggu harmonisasi kebijakan dengan bank induk konvensional.

“Dengan dukungan Danantara yang memosisikan diri sebagai sovereign asset manager bernilai ratusan miliar dolar, BSI berpotensi menjadi anchor dalam arsitektur ekonomi syariah nasional – bukan sekadar anak usaha perbankan,” ujarnya.

Prinsip tata kelola yang berbasis nilai juga dinilai selaras dengan prinsip operasional syariah. Diketahui, Danantara dirancang untuk mendorong investasi yang berkelanjutan dan berbasis nilai. 

“Ini sejalan dengan prinsip-prinsip maqashid al-shariah yang menjadi dasar operasional BSI,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement