Selasa 06 May 2025 13:43 WIB

BI Prakirakan Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Dipengaruhi Tarif AS

PDB triwulan I 2025 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,89 persen.

ilustrasi:resesi - Suasana deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019). Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan Indonesia masih cukup aman dari ancaman resesi, hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih bisa terjaga di kisaran lima persen dan ditopang oleh pasar domestik yang cukup kuat
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
ilustrasi:resesi - Suasana deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019). Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan Indonesia masih cukup aman dari ancaman resesi, hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih bisa terjaga di kisaran lima persen dan ditopang oleh pasar domestik yang cukup kuat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dipengaruhi dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, baik  langsung maupun tidak.

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2025 diprakirakan berada pada titik tengah kisaran 4,7-5,5 persen year on year (yoy) dipengaruhi oleh dampak langsung dan tidak langsung kebijakan tarif AS," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga

Adapun pada triwulan I 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy), merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (5/5/2025). Perkembangan ini dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi domestik dan kinerja ekspor.

Dari sisi pengeluaran, produk domestik bruto (PDB) triwulan I 2025 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,89 persen (yoy) seiring dengan aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat yang meningkat selama periode libur tahun baru dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Investasi tercatat tumbuh sebesar 2,12 persen (yoy) sejalan dengan realisasi penanaman modal yang tumbuh positif.

Konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 1,38 persen (yoy) sejalan dengan normalisasi belanja Pemerintah dibandingkan dengan belanja triwulan I 2024 yang tercatat tinggi untuk pelaksanaan Pemilu. Sedangkan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh positif sebesar 3,07 persen (yoy).

Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 6,78 persen (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama, serta ekspor jasa yang tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara.

Dari sisi lapangan usaha (LU), PDB triwulan I 2025 dipengaruhi LU industri pengolahan dan LU perdagangan, serta LU transportasi dan pergudangan didukung permintaan domestik pada momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri, serta peningkatan permintaan eksternal. Selain itu, LU pertanian juga tumbuh didukung oleh panen raya padi dan jagung.

Adapun dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 secara tahunan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement