Selasa 25 Mar 2025 21:59 WIB

BSI Ekspor Dua Direksinya Jadi Bos BRI

Hery Gunardi menjabat Direktur Utama BSI sejak 1 Februari 2021.

Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI).
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak dua anggota direksi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dipercaya beralih mengemban tugas di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI 2025. RUPST BRI pada Senin (24/3/2025) menetapkan Hery Gunardi sebagai Direktur Utama BRI, dan Saladin D Effendi sebagai Direktur Teknologi dan Informasi BRI.

Hery Gunardi adalah Direktur Utama BSI sejak 1 Februari 2021 saat awal merger sampai dengan 24 Maret 2025. Adapun Saladin D Effendi menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi (IT) sejak RUPS BSI Tahun 2023.

Baca Juga

"Kami mengucapkan selamat atas pengangkatan dua direksi dari BSI ke BRI dan turut bangga bahwa talenta terbaik BSI kini mendapat amanah untuk mengelola bank pelat merah terbesar dan khususnya mengembangkan UMKM Indonesia,’’ kata Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Sesuai ketentuan internal, BSI memiliki mekanisme pejabat pelaksana tugas sampai dengan berlangsungnya RUPST selanjutnya. Sebagai Pelaksana Tugas dan wewenang saat ini diemban oleh Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta.

Adapun pelaksana tugas dan wewenang Direktur Teknologi dan Informasi akan dilaksanakan oleh Direktur Risk Management Grandhis H. Harumansyah. Selain itu, BSI juga telah memiliki SEVP Informasi dan Teknologi yang saat ini dijabat oleh Muhammad Misbahul Munir. Penetapan jabatan pengurus perseroan selanjutnya akan dilakukan pada RUPS BSI Tahun 2025.

Bob mengatakan siap menjalankan tugas dan kepercayaan yang diberikan. Pihaknya akan terus meningkatkan peran di dalam mendukung pembangunan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi bank syariah terbesar, modern, digital serta inklusif dengan menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.

‘’Kami siap melanjutkan transformasi BSI sebagaimana fondasi yang telah dibangun oleh Bapak Hery Gunardi sehingga perseroan mampu mewujudkan visi dan misinya. Saya juga siap membawa BSI terus tumbuh positif dan berkelanjutan sehingga memberi manfaat bagi seluruh umat sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” ujar Bob.

BSI telah mencanangkan Plan Transformasi Tahap II (2026-2030) sebagai kelanjutan atas Transformasi Tahap I yang dilakukan pada awal merger (2021-2025). Di dalam Corporate Plan tersebut telah ditetapkan fokus dan rencana bisnis perusahaan di mana pada 2030 aspirasi BSI adalah masuk dalam Top 5 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar.

Sejak merger pada 2021 hingga 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan solid dan berada di atas rerata pertumbuhan bisnis perbankan nasional. Peningkatan aset BSI sebesar Rp173 triliun dari Rp236 triliun di awal merger pada Februari 2021 menjadi Rp409 triliun pada Desember 2024. Pertumbuhan ini meningkatkan posisi BSI menjadi peringkat 6 di industri perbankan nasional.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar Rp 121 triliun, dari Rp 206 triliun pada Februari 2021 menjadi Rp 327 triliun pada akhir tahun 2024. Sedangkan dari penyaluran pembiayaan mencapai Rp 278 triliun tumbuh Rp 121 triliun dengan kualitas pembiayaan yang baik dengan Non Performing Financing (NPF) gross 1,90 persen.

Laba BSI pada akhir 2020 Rp 2,1 triliun dan pada akhir 2024 telah menjadi Rp 7 triliun atau naik lebih dari tiga kali lipat dalam empat tahun.

Selain itu, BSI juga mengokohkan diri masuk sebagai Top 9 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada 2024, satu tahun lebih cepat dari aspirasi awal di mana diharapkan masuk sebagai Top 10 Global Islamic bank pada 2025.

Capaian ini didukung oleh strategi bisnis yang tepat, konsistensi literasi dan edukasi perbankan syariah ke masyarakat dan juga peran nahkoda handal dari Direktur Utama BSI Hery Gunardi yang memimpin perseroan sejak 1 Februari 2021 hingga 24 Maret 2025.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement