REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sales and Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengatakan, investasi emas bisa menjadi solusi pelunasan biaya ibadah haji dengan masa tunggu hingga 20 tahun. Sebab, nilai emas terus naik setiap tahunnya.
“Kalau punya uang lebih dan tidak dipakai, daripada disimpan kemudian lupa, tabung emas saja. Jadi pada saat Anda pergi haji nanti, apalagi kalau sudah daftar Rp 25 juta (setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji/BPIH), begitu berangkat haji, Anda bisa melunasi dari penjualan emas yang disimpan setiap bulan secara disiplin,” kata Anton dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Anton mencatat, ke depan, biaya ibadah haji diperkirakan akan semakin meningkat secara bertahap. Hal ini didasarkan pada perkembangan biaya haji yang naik setiap tahun.
Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2023 yang harus dibayar jemaah sebesar Rp 49,8 juta. Tahun selanjutnya, Bipih meningkat menjadi sekitar Rp 55,6 juta. Anton memperkirakan, Bipih pada 2026 meningkat menjadi Rp 65,2 juta.
Meski biaya haji terus meningkat, gramasi emas yang diproyeksikan menjadi semakin kecil. Bipih 2023 senilai Rp 49,8 juta setara dengan 55,3 gram emas. Dengan Bipih 2026 yang diperkirakan mencapai RpN65,2 juta, nilai itu diproyeksikan setara dengan 32,6 gram emas.
“Ini untuk haji (proyeksi gramasi emas untuk contoh kasus biaya haji). (Investasi emas) bisa juga untuk keperluan lain seperti sekolah atau pendidikan anak, biaya nikah, untuk macam-macam,” kata Anton.
Ia menjelaskan, emas memiliki nilai intrinsik atau nilai fundamental serta memiliki sifat lindung nilai (hedging). Harga emas cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2021, sebut Anton, harga emas berada di kisaran Rp900 ribu per gram. Kini, pada 2025, harga emas menyentuh di kisaran RpN1,5 juta per gram.