Rabu 09 Oct 2024 11:40 WIB

Bank Mega Syariah Dorong Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia dengan Berbagai Inisiatif

Literasi keuangan syariah mencapai 39,11 persen, namun inklusi hanya 12,88 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Bank Mega Syariah.
Foto: istimewa
Bank Mega Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia, Bank Mega Syariah (BMS) menghadapi tiga tantangan utama: rendahnya tingkat literasi keuangan syariah, keterbatasan produk dan layanan, serta perlunya adaptasi terhadap digitalisasi. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023, literasi keuangan syariah mencapai 39,11 persen, namun inklusi masih stagnan di angka 12,88 persen.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, BMS meluncurkan berbagai program untuk mendukung inklusi keuangan syariah dan ekonomi berkelanjutan. BMS berkolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan komunitas syariah untuk memperluas akses keuangan syariah di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Kami menyadari bahwa meskipun literasi keuangan syariah di Indonesia meningkat, tantangan besar masih ada, terutama dalam hal inklusi," kata Marketing, Loyalty and Financial Inclusion Division Head Bank Mega Syariah Roostian Primananda kepada Republika, Senin (7/10/2024).

Selam ini, BMS telah mengenalkan serangkaian program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Melalui layanan M-Syariah, nasabah dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja dengan mudah menggunakan aplikasi mobile banking yang user-friendly. Selain itu, BMS meluncurkan Syariah Card, yang menawarkan diskon hingga 50 persen di banyak merchant, memberikan kemudahan berbelanja sambil mempromosikan gaya hidup sesuai prinsip syariah.

Program lainnya, Flexi Home, dirancang untuk membantu masyarakat memiliki hunian impian dengan margin kompetitif, memungkinkan akses yang lebih baik terhadap pembiayaan perumahan tanpa mengorbankan prinsip syariah.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi, BMS bertekad untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan memperluas akses serta pemahaman tentang keuangan syariah. Roostian menekankan dengan langkah-langkah strategis ini, Bank Mega Syariah tidak hanya ingin menjadi lembaga keuangan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.

"BMS berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia," kata dia.

Adapun, selama semester I 2024, BMS mencatatkan pertumbuhan positif dengan peningkatan aset sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, portofolio pembiayaan syariah meningkat 20 persen, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah. BMS juga berhasil memperluas jangkauan nasabah melalui program literasi keuangan yang inovatif. Melalui berbagai inisiatif dan pencapaian ini, Bank Mega Syariah berkomitmen untuk terus menjadi pendorong utama dalam memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia, menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin digital. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement