Selasa 17 Sep 2024 13:25 WIB

Erick Thohir: Indonesia Islamic Financial Center Jadi Ekosistem Ekonomi Syariah Terpadu

Akselerasi pembangunan infrastruktur meningkat signifikan dalam beberapa tahun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat meresmikan peluncuran logo baru di Stadion Indonesia Arena, Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Ahad (3/3/2024). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru sejalan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BTN ke-74. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti BTN Jakarta Run, konser musik hingga acara lainnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat meresmikan peluncuran logo baru di Stadion Indonesia Arena, Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Ahad (3/3/2024). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru sejalan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BTN ke-74. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti BTN Jakarta Run, konser musik hingga acara lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) menjadi sebuah terobosan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick mengatakan BUMN sejak awal berkomitmen mendukung akselerasi pembangunan selama sepuluh tahun terakhir. 

"Tidak terasa, bapak presiden sudah 10 tahun memimpin Indonesia, memimpin kami. Tentu waktu yang cepat dan alhamdulillah kami bisa merasakan hasilnya maksimal," ujar Erick dalam peluncuran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga

Berdasarkan data-data ekonomi, lanjut Erick, akselerasi pembangunan infrastruktur meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Erick menilai pembangunan infrastruktur ini menjadi salah satu jantung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Bapak Presiden juga mengingatkan kepada kami di awal-awal, bagaimana ekonomi syariah harus terus dibangun," ucap Erick. 

Erick menyampaikan BUMN pun telah berhasil menggabungkan Bank BUMN syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang kini masuk ke dalam sepuluh bank terbesar di Indonesia. Erick menilai IIFC merupakan tindaklanjut komitmen BUMN dalam menyiapkan ekosistem ekonomi syariah yang terintegrasi. 

"Kita coba membangun juga platform-nya yaitu kawasannya agar semua yang berhubungan dengan ekonomi syariah bisa terpadu," sambung Erick. 

Erick menyampaikan IIFC berada di dua gedung BUMN yakni Menara Danareksa dengan nilai investasi sebesar Rp 980 miliar dan BSI Tower sebesar Rp 1,1 triliun. Kehadiran IIFC, lanjut Erick, sejalan dengan optimalisasi aset-aset BUMN di sekitar Monumen Nasional (Monas).

"Kami memiliki 20 aset jumlahnya, ada gedung Pertamina yang sudah kosong,  ada beberapa gedung seperti Telkomsel yang tidak maksimal juga, kami melihat kalau memang sesuai dengan target, maka banyak sekali gedung ini termasuk kementerian BUMN akan pindah (ke IKN)," ucap Erick. 

Erick ingin aset-aset BUMN di sekitar Monas ini nantinya tetap bisa optimal dan mendukung rencana Kota Jakarta ke depan. Erick mengaku telah berbicara dengan penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi untuk menata ulang kawasan sekitar Monas.   

"Sehingga 20 aset ini bisa kita maksimalkan kembali dan tentu ini menjadi bagian juga pertumbuhan Jakarta ke depan sebagai city center yang baru," lanjut Erick. 

Selain itu, Erick juga terus mendorong penyelesaian program strategis BUMN di sisa pemerintahan Jokowi. Erick menyebut Kementerian BUMN berhasil merampungkan mayoritas program strategis BUMN.

"Kami terus mendorong percepatan yang sesuai dengan target kami, dari 88 (program strategis BUMN), Insya Allah di akhir Oktober bisa menyelesaikan 84 atau lebih dari 90 persen. Terima kasih atas dorongan dan transformasi yang Bapak Presiden harapkan kepada kementerian BUMN," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement