Kamis 12 Sep 2024 22:23 WIB

Naik 65,52 Persen, Saham BRIS Tembus All Time High

Volume perdagangan saham BRIS mencapai 90,70 juta lembar.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode saham BRIS menembus rekor all-time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang tahun 2024 ke level Rp 2.880 pada penutupan perdagangan Kamis (12/9/2024).
Foto: Prayogi/Republika.
Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode saham BRIS menembus rekor all-time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang tahun 2024 ke level Rp 2.880 pada penutupan perdagangan Kamis (12/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS menembus rekor all-time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang tahun 2024 ke level Rp 2.880 pada penutupan perdagangan Kamis (12/9/2024). Pencapaian ini mencatatkan kenaikan year to date (ytd) sebesar 65,52 persen dan tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.

Pada hari ini, volume perdagangan saham BRIS mencapai 90,70 juta lembar saham, menempatkan BRIS sebagai saham movers dalam indeks LQ45. Head of Investor Relations BSI, Rizky Budinanda, menjelaskan, kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing sebesar Rp 268,5 miliar dalam empat hari terakhir, ekspektasi kinerja positif sektor perbankan di Semester II 2024 menyusul kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed dan Bank Indonesia dalam waktu dekat serta fundamental BSI yang solid.

Baca Juga

Hingga Semester I 2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 20,28 persen yoy, mencapai Rp 3,39 triliun. Total aset juga mengalami peningkatan 15,10 persen yoy menjadi Rp 361 triliun, dimana pembiayaan BSI masih didominasi oleh segmen konsumer.

"Ke depannya bisnis emas akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer dan bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan," ujarnya, Kamis (12/9/2024).

Sebagai gambaran, investasi pada emas cukup menarik. Pada 30 Desember 2023, harga emas mencapai Rp 1,02 juta per gram, namun melonjak menjadi Rp 1,23 juta per gram pada 30 Juni 2024, meningkat sekitar 20 persen. Selain memberikan yield yang menarik, sifat emas sebagai safe haven yang aman dan likuid, cocok untuk menjaga nilai aset di tengah ketidakstabilan ekonomi.

Hingga Juni 2024, pembiayaan emas BSI mencapai Rp 8,9 triliun, naik 41,27 persen yoy, dengan tingkat NPF mendekati nol. Hampir 33 persen nasabah pembiayaan emas BSI berasal dari generasi Z dan milenial, menunjukkan minat yang tinggi dari generasi muda terhadap investasi emas.

"Dengan kontribusi dari bisnis emas, kami optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan ini, sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan dan preferensi masyarakat terhadap produk syariah,” imbuhnya.

Dengan pencapaian kinerja solid di semester I 2024, BSI yakin dapat mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun. Kombinasi dari kinerja fundamental yang kuat, inovasi produk, dan meningkatnya literasi keuangan syariah akan terus mendukung pertumbuhan BRIS di pasar modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement