Jumat 17 May 2024 18:04 WIB

Alhamdulillah, BSI akan Bagikan Dividen Rp 855 Miliar

Laba bersih perseroan pada tahun Buku 2023 sebesar Rp 5,7 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Prosesi debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Bursa Efek Indonesia mengawali perdagangan saham.
Foto: Dok. Bank Syariah Indonesia
Prosesi debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Bursa Efek Indonesia mengawali perdagangan saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) menyepakati akan membagikan dividen Rp 855,56 miliar atau sebesar 15 persen untuk tahun buku 2023. Kinerja perusahaan dianggap sangat solid ditunjukkan dengan laporan perusahaan pada tahun 2023 yang tumbuh sebesar 33,8 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 5,7 triliun dan menghasilkan return on equity atau ROI sebesar hampir 17 persen.

"Sehubungan dengan laba bersih perseroan pada tahun Buku 2023 sebesar Rp5,7 triliun tersebut, RUPS menetapkan penggunaan laba bersih antara lain sebesar 15 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2023 atau sekitar rupiahnya adalah Rp855,56 miliar dibagi sebagai dividen," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam Press Conference Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 BSI secara daring, Jumat (17/5/2024)

Baca Juga

Hery merincikan, nilai dividen per lembar saham (DPS) yakni tersebut  Rp 18,54. "Jadi kalau pemegang saham punya sekian juta lembar ya kalikan Rp18,54 lembar atau tergantung berapa besar banyak sahamnya," rincinya.

Dividen ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dividen tunai yang dibagikan pada tahun buku 2022 lalu sebesar Rp 426,01 miliar. Rasio dividen yang dibagikan merupakan 10 persen dan besaran dividen per lembar saham BSI yakni Rp9,24.

 

"Jumlah dividen tersebut naik sebesar 100 persen dibandingkan dividen tahun buku 2022 senilai Rp Rp9,24 per lembar saham, mengindikasikan kinerja yang cukup solid pada tahun buku 2023," kata Hery 

Hery melanjutkan, penggunaan 20 persen laba bersih BSI lainnya pada tahun Buku 2023 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Sementara sisanya sebesar 65 persen akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

"Laba ditahan ini atau return earning ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan tahun 2024 yang juga butuh untuk ekspansi agar lebih baik lagi," jelas Hery.

 BSI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) di Jakarta dengan pelaksanaan secara luring dan daring menggunakan aplikasi yang disediakan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) yaitu Electronic General Meeting System KSEI (“eASY.KSEI”).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement