Jumat 10 May 2024 22:57 WIB

Bank Muamalat Pertebal Dana Murah dengan Gencarkan Giro

Giro Bank Muamalat tumbuh 39,4 persen yoy pada kuartal pertama 2024.

Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Indra Falatehan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Indra Falatehan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tiga bulan pertama 2024. Dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) menjadi penopang utama dengan pertumbuhan sebesar 11,7 persen secara year on year (yoy), dimana giro menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 39,4 persen (yoy).

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, secara umum DPK pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 1,3 persen (yoy) dari Rp 45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp 46,1 triliun per 31 Maret 2024. Dana murah, khususnya giro, menjadi andalan seiring dengan strategi perseroan yang aktif menawarkan layanan pengelolaan keuangan berbasis internet atau Cash Management System (CMS) kepada nasabah.

Baca Juga

"Meningkatnya DPK mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat yang tetap terjaga dengan baik," ungkap Indra melalui keterangan tulis, Jumat (10/5/2024).

Selain itu, kami juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi di sektor pendidikan, rumah sakit dan lembaga sosial. Salah satu layanan yang kami tawarkan adalah CMS yang diberi nama MADINA. Hal ini membuat penempatan giro untuk kebutuhan transaksi nasabah turut meningkat,.

Adapun penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 21,4 triliun, tumbuh 10,2 persen (yoy). Hasilnya, Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 42,47 persen per 31 Maret 2023 menjadi 46,32 persen pada akhir Maret 2024. Sedangkan laba sebelum pajak Bank Muamalat tercatat senilai Rp 5,0 miliar per 31 Maret 2024.

Aset Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 64,9 triliun, meningkat 5,4 persen (yoy) dari sebelumnya yang sebesar Rp 61,6 triliun. Perseroan juga berhasil menjaga kualitas aset yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,17 persen (nett). 

Indra menambahkan, total modal Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 6,9 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 30,93 persen per akhir Maret 2024. Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement