Jumat 22 Mar 2024 00:36 WIB

Ada Sengketa Pemilu, Ini Dampaknya Terhadap Sektor Pariwisata

Sandiaga menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp 3.000 triliun.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sengketa pesta demokrasi Pemilu 2024 tidak berdampak terhadap sektor pariwisata di tanah air.

"Sektor pariwisata tidak terlalu terdampak karena kalau kita lihat sektor pariwisata ini masih menunjukkan grafik yang kuat," kata Sandi usai menghadiri acara simbolis peresmian Lapangan Basket Khaf Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga

Dirinya mengatakan alasan sengketa hasil pemilu presiden tak berdampak pada sektor pariwisata karena narasi yang dibangun di tengah masyarakat yakni pemilu yang damai, serta rukun berhasil diwujudkan. Sehingga hal tersebut secara langsung berdampak positif pada kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Sandiaga mengatakan justru saat ini pihaknya khawatir terhadap situasi pelambatan ekonomi yang terjadi di beberapa negara, serta kondisi geopolitik yang mengancam perekonomian global.

"Kita justru memperhatikan perlambatan ekonomi di beberapa wilayah dunia, ini yang menjadi perhatian kita juga situasi geopolitik global. Mahalnya harga tiket baik di dalam negeri maupun di luar negeri juga menjadi sorotan kita," kata Sandi.

Sebelumnya pada Senin (26/2/2024), Menparekraf Sandiaga menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp 3.000 triliun pada tahun 2024 dengan target perjalanan wisata nusantara 1,25–1,5 miliar dan transaksi produk ekonomi kreatif Rp 1.187 miliar.

"Untuk mencapai target tersebut, perlu langkah-langkah adaptasi, kolaborasi, dan inovasi. Kami berharap terobosan ini bisa didorong oleh masing-masing daerah," ucapnya.

Dirinya memandang penting terobosan dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota, untuk mendorong pertumbuhan sektor wisata dan ekonomi kreatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement