Kamis 14 Mar 2024 16:40 WIB

Alhamdulillah, BSI Tembus 10 Bank Syariah Terbesar Dunia

BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Foto: Dok Republika
Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali menunjukkan performa impresif. BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar, seiring harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp 131,47 triliun.

Raihan tersebut lebih cepat dari target perseroan mencapai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar terbesar pada 2025. Torehan kapitalisasi pasar terbesar itu mengacu pada penutupan harga saham BRIS pada perdagangan Rabu (13/3/2024).

Baca Juga

Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp 131,47 triliun atau setara 8,44 miliar dolar AS. Secara global, BRIS berada pada peringkat 10 dengan kapitalisasi pasar terbesar bank syariah dunia di bawah Emirates Islamic Bank 10,38 miliar dolar AS pada posisi kesembilan dan Abu Dhabi Islamic Bank berkapitalisasi 10,94 miliar dolar AS pada posisi kedelaan terbesar. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, peningkatan saham BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81. BRIS pun menjadi salah satu faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau. Selain itu, sektor perbankan terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil. Terlebih, tiga dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI dan BBNI.

“Ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” ujarnya, Kamis (14/3/2024).

BSI berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia. Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88 persen (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV 2023.

Kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respons strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia Rabu (13/3/2024), saham BRIS dibuka pada level harga Rp 2.610 dan ditutup pada Rp 2.850 atau naik 9,62 persen. Dari harga penutupan tersebut, harga saham BRIS telah naik hingga 63,79 persen jika dihitung sejak awal tahun 2024 (YTD) atau naik 114 persen dalam satu tahun. 

Dengan level harga BRIS saat ini, target price konsensus para analis di Bloomberg sebesar Rp 2.540 telah terlampaui. Di sisi lain, Hery lanjut menjelaskan, untuk menjaga kepercayaan publik, BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

“Oleh karena itu kami pun tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ujar Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement