REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Madrid Muhammad Najib mengungkapkan, mahasiswa perhotelan di Tanah Air berpeluang masuk kancah internasional. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi sekolah pariwisata terbesar dan tertua di Spanyol yang terletak di Kota Santiago, Provinsi Galicia.
Menurutnya, sekolah tersebut melihat Asia sebagai masa depan dunia. Khususnya negara Asia yang berada di pantai timur, Asia Tenggara sendiri ada di paling bawah atau paling selatan pantai tersebut.
Maka, kata dia, sekolah pariwisata itu sangat antusias melakukan pertukaran dosen dan mahasiswa dengan sekolah pariwisata di Indonesia. "Saya sempat membicarakan berbagai peluang kerja sama yang konkret di antara sekolah ini dengan sekolah pariwisata di Indonesia, khususnya di Jakarta dan Bali," ujar Najib seperti dilansir dari akun Youtube resmi Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Madrid, Jumat (22/12/2023).
Ia menyampaikan, ada peluang besar bagi mahasiswa dan dosen pariwisata Indonesia untuk mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus pengalaman. Jadi, lanjutnya, para calon alumni dari sekolah pariwisata di dalam negeri dipersiapkan bekerja di mancanegara.
"Dipersiapkan untuk go international, sekolah ini bisa menjadi tempat transit atau magang. Mereka (mahasiswa Indonesia) akan mengenali berbagai standar Uni Eropa, apa makanannya, cara penyajiannya, juga mengenalkan budaya, dan melatih bahasanya," jelas Najib.
Kerja sama itu, sambung dia, akan menguntungkan kedua belah pihak, karena sekolah pariwisata di Spanyol tersebut juga bisa mendapat penghasilan tambahan secara langsung dari kehadiran para mahasiswa Indonesia ke sana. Mereka, tuturnya, dapat pula menggunakan mahasiswa Indonesia dengan standar mereka lalu menyalurkannya ke beragam hotel di berbagai negara.
Perlu diketahui, sekolah pariwisata Spanyol itu selama ini menyalurkan mahasiswanya ke berbagai hotel di dunia, terutama Eropa dan Amerika Latin. "Di sini umumnya mereka kurang orang, jadi para alumni sekolah-sekolah seperti ini sebelum lulus sudah diijon (diminta), mereka selalu kesulitan memenuhi permintaan tenaga kerja profesional di bidang perhotelan untuk penuhi hotel-hotel di Eropa," tutur Najib.
Maka, kata dia, para mahasiswa Indonesia yang dikirim ke sekolah pariwisata di Spanyol bisa memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, ujarnya, Spanyol pun ingin mengenali menu atau makanan Asia yang sampai sekarang tidak mereka milki.
Najib berharap, sejumlah sekolah pariwisata di Tanah Air tertarik dengan peluang tesebut. Najib menegaskan, KBRI di Madrid siap menjadi mediatornya.