Rabu 16 Aug 2023 14:51 WIB

Hadits yang Melarang Minuman Nabiz dan Penjelasannya

Nabiz, yaitu kurma atau kismis yang direndam dalam air sampai terasa manis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Buah anggur yang dibudidayakan Anggota Komunitas Anggur Jakarta di Arga Urban Farming, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) mengadakan program Akademi Urban Farming 2023 yang diharapkan dapat diaplikasikan oleh warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk untuk memperbanyak kegiatan urban farming di Jakarta. Buah anggur dipilih menjadi buah yang dibudidaya karena buah ini mudah tumbuh dan tidak memakan banyak ruang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Buah anggur yang dibudidayakan Anggota Komunitas Anggur Jakarta di Arga Urban Farming, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) mengadakan program Akademi Urban Farming 2023 yang diharapkan dapat diaplikasikan oleh warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk untuk memperbanyak kegiatan urban farming di Jakarta. Buah anggur dipilih menjadi buah yang dibudidaya karena buah ini mudah tumbuh dan tidak memakan banyak ruang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat hadits shahih yang menjelaskan tentang nabidz. Hadits tersebut diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA dan tercantum dalam Shahih Muslim. Bunyi hadits lengkapnya seperti berikut ini:

سَأَلَ قَوْمٌ ابْنَ عَبَّاسٍ عن بَيْعِ الخَمْرِ وَشِرَائِهَا وَالتِّجَارَةِ فِيهَا، فَقالَ: أَمُسْلِمُونَ أَنْتُمْ؟ قالوا: نَعَمْ، قالَ: فإنَّه لا يَصْلُحُ بَيْعُهَا، وَلَا شِرَاؤُهَا، وَلَا التِّجَارَةُ فِيهَا، قالَ: فَسَأَلُوهُ عَنِ النَّبِيذِ، فَقالَ: خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ في سَفَرٍ، ثُمَّ رَجَعَ وَقَدْ نَبَذَ نَاسٌ مِن أَصْحَابِهِ في حَنَاتِمَ وَنَقِيرٍ وَدُبَّاءٍ، فأمَرَ به فَأُهْرِيقَ، ثُمَّ أَمَرَ بسِقَاءٍ فَجُعِلَ فيه زَبِيبٌ وَمَاءٌ، فَجُعِلَ مِنَ اللَّيْلِ فأصْبَحَ، فَشَرِبَ منه يَومَهُ ذلكَ وَلَيْلَتَهُ المُسْتَقْبَلَةَ، وَمِنَ الغَدِ حتَّى أَمْسَى، فَشَرِبَ وَسَقَى، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَمَرَ بما بَقِيَ منه فَأُهْرِيقَ.

Baca Juga

Sekelompok orang bertanya kepada Abdullah bin Abbas RA tentang jual beli khamr dan memperdagangkannya. Lalu Ibn Abbas bertanya kepada para penanya soal apakah dia Muslim. Lalu dijawab iya.

Ibn Abbas pun berkata, "Sungguh itu (khamr) tidak pantas dijual, dibeli atau diperjualbelikan."

Lalu mereka bertanya lagi tentang nabidz. Kemudian Ibn Abbas menjelaskan, Rasulullah SAW pernah keluar untuk melakukan perjalanan, lalu beliau pulang. Saat itu, ada beberapa sahabat yang sedang membuat perasan (nabidz) di dalam Hanatim, Naqir dan Dubba.

Kemudian beliau SAW menyuruh mereka untuk menumpahkannya. Kemudian, Nabi SAW pernah membuat perasan dari buah anggur dan air, lalu membiarkannya sampai malam. Keesokan harinya beliau meminum perasan tersebut, lalu malam harinya, lalu keesokan harinya lagi dan lusa hingga waktu sampai sore. Jika di pagi harinya perasan tersebut masih tersisa, beliau SAW memerintahkan untuk menumpahkannya." (HR Muslim)

Dalam hadits itu disinggung soal nabiz, yaitu kurma atau kismis yang direndam dalam air sampai terasa manis.

Adapun Hanatim atau Al Hantam berarti wadah atau bejana yang terbuat dari tanah liat, rambut dan darah. Sebutan di masa itu adalah Al Jarroh yang berarti gentong atau gentong berwarna merah atau juga hijau. Atau juga tembikar yang dilapisi kaca atau benda lain untuk menyumbat pori-pori.

Al Naqir adalah sesuatu yang dipotong dari akar pohon kurma lalu dilubangi hingga menjadi seperti wadah. Sedangkan Al Dubba adalah sejenis labu.

Dari hadits tersebut, diketahui bahwa dilarang menggunakan sesuatu yang telah dikosongkan isinya untuk menjadi seperti wadah. Kemudian melakukan perendaman di wadah tersebut untuk mempercepat perubahan minuman yang ada di dalamnya untuk menjadi minuman yang memabukkan.

Kemudian Nabi SAW memerintahkan untuk segera menumpahkan minuman tersebut. Ini adalah bentuk larangan Nabi Muhammad SAW terhadap penggunaan peralatan-peralatan semacam itu.

Hadits lainnya ialah:

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement