Senin 31 Jul 2023 22:53 WIB

Bank Aladin Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 2,1 triliun di Semester I

Pembiayaan itu berasal dari kolaborasi ekosistem Bank Aladin Syariah dengan Alfamart.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota M Marsudi.
Foto: istimewa
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota M Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan penyaluran pembiayaan outstanding senilai Rp 2,1 triliun pada semester I 2023 atau meningkat 50,4 persen secara tahunan (///year on year/ yoy) dibandingkan dengan posisi Desember 2022 yang sebesar Rp 1,4 triliun.    

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan, kenaikan tersebut berasal dari produk pembiayaan invoice financing, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi untuk nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel.    

Baca Juga

Dyota menjelaskan pembiayaan tersebut berasal dari kolaborasi ekosistem perseroan dengan Alfamart. Dengam begitu, kualitas pembiayaan terjaga sangat baik dengan rasio Non Perfoming Financing (NPF) berada di level nol persen.

"Bank Aladin Syariah ingin tumbuh dengan sustainable, sehingga optimalisasi digital harus berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan, dan dalam membangun kolaborasi yang efektif dengan mitra-mitra strategis kami," ujar Dyota.    

Selama semester I 2023, perseroan berhasil mengakuisisi lebih dari 2,8 juta nasabah yang telah teregistrasi. Hal itu akhirnya mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 1,3 triliun, atau meningkat 64,6 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar Rp 795 miliar.

"Kami terus melakukan berbagai langkah yang inovatif melalui terobosan-terobosan dalam menyediakan produk dan layanan digital yang relevan dan beretika dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah," ujar Dyota. 

Pada Juni 2023, aset Bank Aladin Syariah tumbuh 9,1 persen menjadi sebesar Rp 5,2 triliun dibandingkan periode Desember 2022 yang sebesar Rp 4,7 triliun. Sementara itu, pendapatan pengelolaan dana perseroan sebagai mudharib, juga meningkat yang signifikan sebesar 504,7 persen dari Rp 23,3 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp 140,92 miliar pada Juni 2023.   

Pada tahun ini, Dyota mengatakan perseroan telah meluncurkan QRIS dan Corporate Internet Banking sebagai upaya memperluas layanan perbankan ke segmen ritel dan segmen korporasi. 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement