Jumat 26 May 2023 18:43 WIB

BI Akselerasi Eksyar di Kawasan Timur Indonesia

Ekonomi syariah akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono.
Foto: Dok. Republika
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bersama mitra strategis berkomitmen mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di kawasan timur Indonesia (KTI). Hal tersebut diwujudkan melalui tiga langkah strategis yang dicanangkan pada Upacara Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI 2023 hari ini (26/5/2023) di Samarinda, dengan tema Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI yang Inklusif.

“Langkah strategis tersebut dilakukan dengan pertama, penguatan halal value chain yakni melalui akselerasi proses sertifikasi halal khususnya produk-produk UMKM melalui peluncuran Gerakan Seribu SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) se-KTI, serta peluncuran website halal point Kalimantan Timur sebagai pusat informasi syariah pada wilayah Kalimantan Timur,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono dalam pernyataan tertulis, Jumat (26/5/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, strategi kedua dilakukan dengan peluncuran gerakan 10 ribu transaksi ZISWAF menggunakan QRIS. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

Lalu strategi ketiga dengan menerapkan halal lifestyle pada sektor prioritas halal food, fashion, serta pariwisata ramah muslim yang tercermin pada rangkaian kompetisi yang diselenggarakan. FESyar KTI 2023 merupakan langkah awal menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 24-29 Oktober 2023 di Jakarta.

Doni menegaskan, ekonomi syariah akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sehingga pengembangannya perlu dilakukan secara bersama-sama. Doni memastikan, BI selalu mengupayakan agar pengembangan ekonomi syariah selalu didukung oleh digitalisasi.

“Beberapa hal yang sudah diterapkan di antaranya adalah digitalisasi dalam ekosistem halal, digitalisasi terkait dengan keuangan sosial syariah, serta edukasi dan literasi yang menggunakan platform media digital,” jelas Doni.

Doni menuturkan, dukungan BI dalam digitalisasi utamanya juga dilakukan melalui sistem pembayaran. Beberapa diantaranya yakni melalui penerapan QRIS, BI-FAST, dan Kartu Kredit Indonesia (KKI).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan seluruh stakeholders yang terlibat atas upaya pengembangan ekonomi syariah di KTI. Hadi menuturkan, penyelenggaraan FESyar KTI 2023 diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi syariah di wilayah KTI, khususnya Kalimantan Timur.

“Pertumbuhan ekonomi syariah di wilayah KTI dapat terus bangkit didukung oleh kontribusi dan peran Bank Indonesia, termasuk pihak perbankan,” ucap Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement