REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mulai menawarkan Sukuk Tabungan seri ST010 pada Jumat (12/5/2023) hari ini. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini untuk tenor dua tahun atau ST010T2 sebesar 6,25 persen per tahun dan ST010 tenor empat tahun atau Green Sukuk Ritel ST010T4 sebesar 6,4 persen per tahun.
Tingkat imbalan ini berlaku sebagai tingkat imbalan minimal atau floor. Sementara spread atau selisih tetap imbal hasil ST010 terhadap suku bunga acuan Bank Indonesia yakni 7 Day Reverse Repo ialah 50 bps atau 0,5 persen untuk ST010T2 dan 65 bps atau 0,65 persen untuk ST010T4.
Perencana Keuangan Syariah di Finansialku, Harryka Joddy, membocorkan, keuntungan berinvestasi di Sukuk Tabungan. Sukuk Tabungan merupakan salah satu produk investasi syariah berbasis lingkungan sehingga sering juga disebut sebagai Green Sukuk.
"Keuntungan berinvestasi di Sukuk Tabungan pemerintah adalah karena Sukuk Tabungan merupakan instrumen murni syariah dan memiliki alternatif tabungan jangka menengah, yakni dua tahun dan empat tahun," kata Harryka kepada Republika, Jumat (12/5/2023).
Pada penerbitan ST010 kali ini pemerintah menawarkan jangka waktu yang berbeda dibandingkan Sukuk Tabungan seri-seri sebelumnya. Tersedia dua pilihan tenor investasi dua dan empat tahun. ST010 dengan tenor empat tahun ditetapkan sebagai Green Sukuk Ritel oleh Kemenkeu. Artinya selain aman, cuan, sesuai prinsip syariah, juga berwawasan pelestarian lingkungan.
Keuntungan lainnya, imbal hasil mengambang dengan batas minimal (floor) sampai dengan tanggal jatuh tempo (floating with floor). Artinya bisa naik, jika suku bunga acuan BI naik, tapi tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor). Besaran kupon pun di atas rata-rata bagi hasil deposito nasional yakni 6,25 persen dan 6,40 persen sesuai dengan tenor yang diambil.
"Pembayaran kupon juga dijamin oleh UU dan dengan berinvestasi Sukuk Tabungan juga mendukung pembangunan dan investasi hijau serta mudah didapatkan di mitra distribusi dengan minimal pembelian hanya Rp 1 juta," kata Harryka.