Selasa 09 May 2023 20:52 WIB

OJK: Permasalahan Layanan BSI Murni Kendala Teknis

Saat ini proses transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) sudah bisa dilakukan.

Karywan menunjukan kartu ATM dan buku tabungan di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Karywan menunjukan kartu ATM dan buku tabungan di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh menyatakan permasalahan layanan di Bank Syariah Indonesia(BSI) tidak hanya terjadi di provinsi itu tapi secara nasional dan ini murni akibat kendala teknis pada pemeliharaan (maintenance) sistem.

"Kami berharap semua pihak dapat meresponnya dengan baik dan tenang, serta tidak mengait-ngaitkan permasalahan itu dengan persoalan yang tidak produktif," kata Kepala OJK Aceh Yusri di Banda Aceh, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela pertemuan yang digagas OJK Aceh di kantor tersebut dan turut dihadiri Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar dalam rangka memberikan keterangan kepada awak media terkait layanan BSI di Aceh.

Ia menjelaskan persoalan yang sedang terjadi secara nasional tersebut terus diupayakan untuk normal kembali dan untuk saat ini proses transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) untuk proses tarik dan transfer termasuk di jaringan kantor sudah dapat dilaksanakan.

"Artinya, ini murni karena perbaikan sistem yang tak lain adalah bagian meningkatkan layanan kepada nasabah, jadi tidak ada sangkutpautnya dengan persoalan lainnya," katanya.

Ia mengatakan OJK Aceh telah melakukan monitoring terhadap lima kantor cabang/cabang pembantu dan puluhan ATM BSI yang tersebar di Kota Banda Aceh, serta terhadap beberapa jaringan kabupaten/kota lainnya dan layanan ATM telah beroperasi secara normal dan dapat digunakan oleh masyarakat di Aceh.

"Sesuai dengan kewenangan OJK pada aspek perlindungan konsumen/nasabah, OJK Aceh telah melakukan koordinasi intensif dengan BSI Aceh dan atas hal tersebut, diinformasikan bahwa terhitung hari ini, Selasa (9/5/2023) pukul 08.00 WIB, Kantor Pusat telah menginformasikan bahwa layanan ATM BSI sudah dapat beroperasi secara normal dan layanan terkait sistem lainnya secara bertahap terus dilakukan perbaikan agar dapat beroperasisecara normal," katanya.

Ia juga mengajak seluruh komponen untuk selalu tenang dan bergerak secara bersama-sama memajukan ekonomi Aceh dan menatap masa depan lebih baik dengan dengan tidak mengaitkan permasalahan yang terjadi terlalu luas dan berlebihan.

Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan monitor dan akan memberikan berbagai perkembangan terkini kepada masyarakat. Pihaknya juga menyarankan apabila ada kendala pada sistem ATM BSI di Aceh maupun pada layanan sistem lainnya dari BSI untuk menghubungi contact center BSI atau kantor cabang/cabang pembantu BSI terdekat, serta jika diperlukan dapat menginformasikan hal dimaksud kepada OJK sebagai bagian dari informasi layanan konsumen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement