Senin 08 May 2023 00:14 WIB

Buffet Lebih Suka Investasi di Jepang Dibanding Taiwan, Ini Alasannya

Taiwan seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang menuju ke dalam untuk rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway di luar Pusat Kesehatan CHI di Omaha, Nebraska, pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Foto: Anna Reed /Omaha World-Herald via AP
Orang-orang menuju ke dalam untuk rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway di luar Pusat Kesehatan CHI di Omaha, Nebraska, pada Sabtu, 6 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Warren Buffet mengaku lebih nyaman mengarahkan perusahaannya, Berkshire Hathaway, untuk berinvestasi di Jepang daripada Taiwan. Investor terkemuka tersebut menghindari Taiwan seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Buffet menilai investasi di Taiwan lebih berpotensi memberi keuantungan yang besar. Salah satunya investasi multi-miliar dolar di Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC). Namun, Ia lebih memilih Jepang yang baru-baru ini investasinya meningkat di lima perusahaan.

Baca Juga

"TSMC adalah perusahaan yang luar biasa, tapi saya akan merasa lebih baik menempatkan modal di Jepang daripada di Taiwan. Begirulah kenyataannya," ujar Buffet dilansir Reuters, Ahad (7/5/2023). 

Berkshire menginvestasikan lebih dari 4 miliar dolar AS di TSMC tahun lalu, lalu menjual kembali sahamnya tiga bulan kemudian. Hal tersebut lantaran ketegangan antara AS dan China semakin memanas dan membuat beberapa investor khawatir China akan menyerang Taiwan.

Sementara itu, Buffet mengungkapkan Berkshire bulan lalu telah meningkatkan sahamnya di Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui & Co dan Sumitomo menjadi 7,4 persen. Buffett mengatakan perusahaannya kemungkinan akan membeli lebih banyak saham lagi di perusahaan-perusahaan tersebut.

Berkshire pada Agustus 2020 pertama kali mengungkapkan memiliki lima persen saham di masing-masing perusahaan. Berkshire telah berinvestasi lebih dari enam miliar dolar AS, dan meningkatkan jumlah sahamnya menjadi lebih dari enam persen pada November.

"Jepang melakukan hal-hal yang cerdas, dan ukurannya cukup besar, jadi kami baru saja mulai membelinya, dan sangat terkejut dengan kemajuan mereka," kata Buffet.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement