Kamis 20 Apr 2023 20:52 WIB

Selama Libur Lebaran, Kunjungan Wisata di Jabar Dipredikai Melonjak Hingga 30 Persen

Masyarakat tetap disarankan agar selalu menaati prokes.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Provinsi Jawa Barat  resmi memiliki Perda tentang Desa Wisata. Karena, DPRD Jawa Barat telah mengesahkan Perda tersebut. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, Perda Desa Wisata dibuat karena Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam pembangunan daerah.
Foto: istimewa
Provinsi Jawa Barat resmi memiliki Perda tentang Desa Wisata. Karena, DPRD Jawa Barat telah mengesahkan Perda tersebut. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, Perda Desa Wisata dibuat karena Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam pembangunan daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama libur lebaran 2023 ini, kunjungan wisata di Jabar diprediksi akan melonjak. Bahkan, Jumlah kunjungan tersebut diperkirakan akan jauh lebih meningkat. Hal itu terjadi, karena tidak ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menurut Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, kenaikan objek wisata diperkirakan naik 25-30 persen dari kunjungan lebaran tahun lalu. Berkaca pada libur lebaran tahun lalu, kata dia, puncak kunjungan wisata diperkirakan terjadi pada H+2 lebaran.

"Kita berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata di 27 kabupaten/kota untuk menghadapi pergerakan wisatawan di libur lebaran. Karena tahun 2023 ini jadi tahun yang penting dimana berakhirnya masa pandemi dan beralih ke masa endemi. Sehingga kemungkinan masyarakat akan lebih bebas untuk mudik dan berwisata,” ujar Benny kepada wartawan, Kamis (20/4/2023).

Berdasarkan data Disparbud Jabar, kata dia, sejumlah destinasi favorit wisatawan yang biasa ramai dikunjungi saat libur lebaran. Di antaranya, Pantai Pangandaran, Kebun Raya Bogor, Sariater Hot Spring Subang, Kawah Putih, Jungle Land dan Taman Sabda Alam

“Koordinasi tidak hanya dilakukan dengan kabupaten/kota, tapi dengan pengelola destinasi wisata dan juga stakeholder terkait untuk melakukan persiapan-persiapan menghadapi libur Idul Fitri,” paparnya.

Benny mengimbau, pada masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman Arcturus, varian baru Covid-19. Meski belum ada imbauan resmi dari pemerintah pusat, masyarakat tetap disarankan agar selalu menaati prokes seperti menggunakan masker, membawa hand sanitizer, serta menjaga jarak.

“Walaupun belum ada imbauan resmi, tidak ada salahnya masyarakat tetap berhati-hati karena gejala varian Arcturus muncul akhir-akhir ini,” kata Benny. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement