Jumat 17 Feb 2023 07:53 WIB

Produksi Batu Bara Adaro pada 2022 Capai 62,88 Juta Ton

Volume penjualan yang tumbuh ini didukung permintaan yang tinggi terhadap batu bara.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton sepanjang 2022. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 61,34 juta ton atau tumbuh 19 persen dari realisasi volume penjualan pada 2021.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton sepanjang 2022. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 61,34 juta ton atau tumbuh 19 persen dari realisasi volume penjualan pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton sepanjang 2022. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 61,34 juta ton atau tumbuh 19 persen dari realisasi volume penjualan pada 2021.

Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir menjelaskan, realisasi produksi pada l 2022 tersebut tumbuh 19 persen dari realisasi 2021 sebesar 52,70 juta ton. Lebih tinggi juga dari RKAB yang ditetapkan perusahaan pada 2022 sebesar 58 juta-60 juta ton.

Baca Juga

"Volume penjualan yang tumbuh ini didukung permintaan yang tinggi terhadap batu bara perusahaan pada 2022 sehingga mendukung kinerja operasional yang positif," ujar Garibaldi melalui keterangan resminya, Kamis (16/2/2023).

Garibaldi menjelaskan, menghadapi 2022 bukan tanpa tantangan. Kata dia, pada kuartal empat tahun lalu sempat ada penurunan permintaan karena beberapa negara tujuan yang melakukan penghematan listrik imbas krisis energi. Namun, kondisi ini kemudian mampu berdampak positif pada Indonesia karena harga batu bara Indonesia menjadi menguat.

"Kondisi cuaca berhujan yang ekstrem, terutama pada akhir Desember 2022, menyebabkan aktivitas pemuatan kapal dihentikan untuk sementara. Di saat yang sama, para produsen memprioritaskan suplai domestik untuk menjamin kecukupan suplai bagi pengguna akhir di dalam negeri demi menghindari kekurangan suplai pada akhir tahun," ujar Garibaldi.

Namun, pada 2022 kemarin, pertumbuhan penjualan didukung produk batu bara kalori menengah yang tumbuh 22 persen. Selain itu, batu bara kokas juga mencatatkan lonjakan permintaan hingga 39 persen.

"Namun, pasar domestik merupakan tujuan penjualan yang penting bagi Adaro, karena penjualan ke Indonesia meliputi 25 persen dari total penjualan Adaro pada 2022," kata Garibaldi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement