Rabu 26 May 2021 11:40 WIB

Gaji di Bawah UMR Mau Investasi, Harus Mulai Dari Mana?

Siapapun bisa investasi, termasuk kamu yang gajinya di bawah UMR

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Gaji di Bawah UMR Mau Investasi, Harus Mulai Dari Mana?
Gaji di Bawah UMR Mau Investasi, Harus Mulai Dari Mana?

Milenial sekarang sudah makin melek investasi. Dengan investasi, keuangan di masa depan bakal terjamin.

Investasi bukan saja milik orang kaya. Sultan maupun crazy rich. Siapapun bisa investasi, termasuk kamu yang gajinya pas-pasan, bahkan di bawah UMR.

Kalau sudah punya tekad investasi, berapapun penghasilannya, kamu akan berusaha untuk menyisihkan uang dan dialokasikan ke investasi.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana? Ini Yang Perlu Diketahui

 

Investasi

Langkah pertama menetapkan tujuan investasi

  • Tentukan tujuan investasi 

Mau investasi, harus tahu dulu apa tujuannya. Jadi gak asal investasi, taruh duit, selesai. Tetapkan tujuan investasimu. Misalnya ingin investasi untuk biaya kuliah, DP rumah, atau biaya menikah.

Selanjutnya tetapkan jangka waktunya, dan pilih instrumen investasinya. Apakah mau investasi emas, deposito, reksadana, surat utang negara (SUN), fintech lending, atau terjun bermain saham.

Sebagai contoh, investasi untuk biaya menikah 2 tahun lagi. Kamu bisa memilih investasi emas atau reksadana pendapatan tetap.

Kamu akan mendapat return atau imbal hasil dari investasimu, meskipun tidak terlampau besar mengingat jangka waktunya pendek.

Setidaknya kamu dapat mengamankan uangmu, bahkan membuatnya berkembang biak, tidak seperti tabungan yang justru digerogoti inflasi dan biaya administrasi lain.

  • Sisihkan 10% dari gaji

Langkah berikutnya adalah action. Menyisihkan 10% dari gaji setiap bulan untuk bujet investasi.

Katakanlah kamu hanya bertumpu pada gaji bulanan sebagai karyawan dengan upah di bawah UMR. Misalnya penghasilan Rp 3 juta sebulan.

Berarti konsisten menyisihkan Rp 300 ribu per bulan untuk investasi. Sisihkan uang di awal gajian.

Kalau perlu pakai autodebet, biar langsung terpotong dari rekening gaji. Jika menunggu dari sisa gaji, maka belum tentu terealisasi.

Bisa jadi gajimu malah habis di tengah jalan. Boro-boro sisa, justru tekor dan harus berutang. Sehingga tidak mungkin menyisihkan untuk investasi.

  • Kencangkan ikat pinggang

Gaji kecil, tetapi pengin banget investasi, ya harus berkorban. Caranya dengan berhemat supaya bisa menyisihkan uang setiap bulan.

Keluarkan uang hanya untuk membeli kebutuhan. Kesampingkan keinginan atau pengeluaran yang sifatnya masih bisa ditunda.

Kamu harus mampu hidup hemat demi memiliki masa depan keuangan yang cerah. Demi mencapai tujuan investasimu.

Baca Juga: Tabungan, Investasi, atau Asuransi: Pilih yang Mana?

  • Pelajari dan kelola risikonya

Selain itu, pelajari setiap risiko dari instrumen yang kamu pilih. Mau yang risikonya rendah, menengah, atau tinggi, tetap harus tahu risiko yang mungkin timbul.

Dengan demikian, kamu dapat mengelola risiko tersebut dengan tepat agar menghindari dari kerugian besar.

Investasi

Kamu harus mau belajar bagaimana mengelola risiko investasi

  • Mulai investasi sejak dini

Begitu ada keinginan investasi, jangan tunda lagi. Segera wujudkan. Sebab godaan di luar sangat banyak sehingga dapat membuatmu maju mundur lagi untuk investasi.

Mulai dari modal kecil dulu tak apa. Hasil keuntungan bisa kamu pakai untuk meningkatkan modal investasi. Jadi terus berputar, bukan tergiur menggunakannya untuk foya-foya.

  • Cari penghasilan tambahan

Mau tambah modal investasi, jangan hanya mengandalkan gaji. Pakai masa produktifmu untuk bekerja atau membuka bisnis mencari penghasilan tambahan.

“Menjual” keahlian dan keterampilan yang dimiliki, seperti menjadi freelance, jualan online, dan masih banyak lainnya. Ini semata-mata dilakukan agar tujuan investasimu lebih cepat terwujud.

Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham saat Lebaran agar THR Gak Mubazir

  • Disiplin menyisihkan uang

Jangan hangat-hangat tahi ayam, semangat di awal, mandek di tengah jalan. Investasi butuh komitmen, konsisten, dan disiplin.

Disiplin menyisihkan uang setiap bulan. Kalau habis dapat THR atau bonus pun, jangan lupa alokasikan untuk investasi.

Investasi

Investasi sebaiknya dilakukan jangka panjang agar keuntungannya maksimal

  • Investasi jangka panjang

Walaupun kamu sudah punya tujuan investasi, misalnya dalam jangka pendek, kamu juga harus investasi dalam jangka panjang.

Investasi jangka panjang akan memberi keuntungan lebih maksimal. Misalnya saham, hanya cuan satu atau dua digit karena investasi jangka pendek.

Sedangkan kalau dibiarkan ‘tidur’ dalam jangka panjang, lebih dari 5 tahun, keuntungannya bisa ratusan sampai ribuan persen.

Investasi jangka panjang sangat disarankan untuk mempersiapkan keuangan di masa depan.

Tahan Godaan di Depan Mata 

Tujuan investasi seharusnya dapat menjadi fokusmu dalam berinvestasi. Dengan kata lain, kamu harus mampu menahan kesenangan sesaat, seperti belanja, makan di restoran, jajan di luar, dan lainnya.

Ingat, gajimu tidak besar. Ada tujuan yang mesti kamu capai, dan investasi semata-mata dilakukan untuk keuanganmu di masa depan.

Oleh karena itu, tahan semua godaan yang datang. Yakinlah, bahwa pengorbananmu saat ini akan membuahkan hasil. Hidupmu di masa depan tidak akan susah, karena keuanganmu terjamin berkat investasi sejak muda.

Baca Juga: Caranya Mudah, Untungnya Berlimpah! Begini Cara Sukses Investasi Bitcoin 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement