Jika dibandingkan dengan investasi lain, saham merupakan satu instrumen yang paling banyak diminati. Alasannya sederhana, yaitu karena saham menawarkan tingkat keuntungan yang lebih signifikan. Bahkan modal untuk membeli satu lot saham cukup terjangkau di kantong masyarakat.
Sebelum berinvestasi saham, mempelajari dasar-dasar bermain saham sangatlah penting untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi dalam proses jual beli saham. Di samping itu, pemahaman tentang jenis-jenis saham juga perlu agar tidak salah membeli.
Berikut ini beberapa jenis saham yang sejatinya harus investor ketahui, sehingga keputusan beli investasi saham tepat.
1. Saham bertumbuh
Merupakan saham yang dikategorikan memiliki pertumbuhan paling tinggi dibandingkan saham lainnya dalam satu sektor. Misalnya, saham PT. Pan Brothers Tbk yang memiliki pertumbuhan tertinggi sepanjang Bulan Mei tahun 2020. Pertumbuhan saham ini mencapai 65,20% di antara saham di bidang tekstil lainnya.
Pertumbuhan ini disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat atas saham, yang menyebabkan harganya naik secara signifikan. Dengan demikian, saham yang masuk dalam kategori bertumbuh ini dapat memberikan return yang maksimal.
Ciri-ciri saham bertumbuh :
- Memiliki laba bersih yang meningkat setiap tahun, tergantung dari skala perusahaan
- Memiliki indikasi untuk tetap bertumbuh meskipun kondisi perekonomian tidak stabil
Baca Juga: 6 Investasi Paling Pas buat Emak-emak, Pakai Duit Belanja Juga Bisa
2. Saham blue chip
Salah satu saham yang tak kalah diminati adalah blue chip, saham yang dipercaya memiliki nilai Return of Investment (ROI) dan keuntungan yang stabil. Saham blue chip biasanya memegang andil yang paling tinggi di sektornya, membuatnya terlihat sangat mencolok dibandingkan saham lainnya.
Dari segi fluktuasi, saham blue chip tidak mengalami fluktuasi yang begitu tajam. Pertumbuhannya pun tidak terlalu tajam, tapi dipastikan meningkat setiap tahunnya, yang membuat harga sahamnya ikutan naik.
Ciri-ciri saham blue chip :
- Memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar, dapat dilihat dari banyaknya jumlah saham beredar di masyarakat
- Merupakan “pemain” lama di sektornya
- Mengalami pertumbuhan yang konsisten setiap tahunnya
- Laporan keuangannya cenderung stabil dari tahun ke tahun, dapat dibuktikan dari website resmi perusahaan
3. Saham bersiklus
Seperti namanya “siklus”, berarti saham ini memiliki sistem pertumbuhan sesuai siklus atau waktunya masing-masing. Jika siklusnya sedang baik, maka harga saham akan meningkat secara perlahan. Jika tidak, maka harga saham akan mengalami penurunan semestinya.
Menariknya adalah saham siklus dari saham ini tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi nasional maupun global. Bahkan saat terjadi resesi sekalipun, nilai sahamnya tetap tinggi kalau misalnya emiten yang bersangkutan mampu menorehkan pendapatan tinggi pada waktu itu.
Ciri-ciri saham bersiklus :
- Pertumbuhannya bergantung pada siklus, jadi harus benar-benar dipahami untuk meminimalisir kerugian
- Tidak diketahui penyebabnya
- Risiko terbilang cukup tinggi dan sulit dibaca
Baca Juga: Investasi Saham Syariah, Alhamdulillah Menguntungkan dan Halalan Toyyiban
4. Saham musiman
Saham musiman adalah saham yang naik atau turunnya sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya kondisi cuaca dan liburan sekolah. Ketika musim liburan tiba, harga saham di perusahaan perhotelan meningkat karena banyak yang penyewaan atau pembangunan hotel atau penginapan kala itu.
Ketika musimnya sudah habis, besar kemungkinan harganya akan menurun secara perlahan. Penurunannya mungkin tidak terlalu signifikan, akan ada peningkatan lagi selagi permintaan produksi dari barang atau jasa yang disediakan perusahaan tetap ada.
Ciri-ciri saham musiman :
- Sangat bergantung pada suatu musim
- Dapat diprediksi sejak awal, sehingga investor dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi sebelum suatu event terlaksana
- Tingkat keuntungannya kurang maksimal karena dipengaruhi oleh musim
5. Saham defensif
Dan jenis saham terakhir adalah saham defensif, yang memiliki tingkat pertumbuhan dengan besarnya pendapatan yang stabil di luar dari pengaruh kondisi pasar secara menyeluruh. Kestabilan ini tercipta karena adanya permintaan yang konstan terhadap produk atau jasa dari suatu perusahaan, makanya harganya cenderung stabil.
Seperti saham lainnya, saham defensif juga akan mengalami penurunan dalam suatu waktu. Hanya saja, penurunan harganya ini tidak terlalu signifikan mengingat permintaan yang selalu ada setiap saat. Jika kamu ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi, saham defensif bukanlah pilihan yang tepat karena ROI-nya terbatas.
Ciri-ciri saham defensif :
- Pertumbuhan dan pendapatan sahamnya cenderung stabil
- Kebal terhadap arus volatilitas yang tinggi
- Cocok untuk investor yang ingin melindungi portofolio investasinya saat mulai melemahnya kondisi ekonomi
Pilihlah Saham yang Dapat Dikelola Mandiri
Itulah berbagai jenis saham yang perlu diketahui sebelum kamu terjun ke dunia jual beli saham. Apapun saham yang menjadi pilihanmu nanti, intinya pahami seperti apa kinerjanya agar kamu dapat mengelola saham dengan mandiri. Alhasil, hasil dari investasi saham mendatangkan keuntungan maksimal.
Baca Juga: 4 Aplikasi Nonton Video Berkedok Investasi Ilegal yang Harus Kamu Jauhi