Kamis 16 Apr 2015 03:34 WIB

Karyawan Marah Ketika Terima Email Kerja di Luar Jam Kantor

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja (Ilustrasi)
Foto: The Guardian
Pekerja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ARLINGTON -- Orang-orang yang menerima surat elektronik (email) pekerjaan di luar jam kerja mereka ternyata lebih mudah marah.

Ini dikarenakan email tersebut dapat mengganggu kehidupan pibadi mereka, berdasarkan studi dari University of Texas di Arlington.

Profesor di Departemen Bisnis dan Manajemen, University of Texas, Marcus Butts mengatakan para peneliti menyurvei 341 orang dewasa yang bekerja selama tujuh hari penuh. Peneliti merekam perasaan mereka ketika menerima email pekerjaan di luar kantor.

"Berdasarkan laporan, para peserta marah ketika menerima email atau pesan teks soal pekerjaan setelah mereka pulang ke rumah," ujar Butts, dilansir dari Science Daily, Rabu (15/4).

Butts mengatakan karyawan ingin kehidupan pribadinya terpisah dari pekerjaannya. Email dan panggilan telepon terkait pekerjaan benar-benar memengaruhi kehidupan pibadi karyawan.

Ada dua kategori karyawan, yaitu segmentor dan integrator. Mereka yang segmentor ingin menjaga kehidupan pribadi mereka dan pekerjaan mereka secara terpisah. Tidak mengherankan jika ini adalah kelompok kerja yang paling bereaksi negatif ketika masih menerima email atau pesan teks soal pekerjaan di luar jam kerja mereka.

Kelompok integrator adalah mereka yang masih ingin mengetahui apa perkembangan pekerjaan dan kantor mereka, sehingga mereka masih mau membaca email atau pesan teks yang masuk. Meski demikian, mereka tidak akan marah selama komunikasi tersebut tidak mengganggu kehidupan pribadi mereka.

"Ini adalah dunia baru komunikasi kerja dimana smartphone dan grup jejaring sosial selalui memperbaharui informasi meski seseorang sudah di luar kantornya," kata Butts.

Kuncinya adalah karyawan bersangkutan mampu mengembangkan ritme komunikasi yang tepat antara dirinya dengan kantornya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement