REPUBLIKA.CO.ID, Selamat Pagi Pak Hari ‘Soul’ Putra, saya terbangun di tengah malam dengan segala kegalauan di hati. Setelah mudik yang melelahkan dan menyenangkan, baru saya cek kondisi keuangan saya.
Umur saya sudah 38 tahun, Alhamdulillah saya sudah punya rumah, juga punya mobil tapi masih kredit. Yang jadi pikiran saya kenapa kok saya tidak bisa menabung? Sedangkan gaji yang saya dapat sekitar 1.500 dolar AS per bulan. Pengeluaran bulanan saya dan keluarga antara lain : biaya hidup, pendidikan anak sekolah, kreditan yang belum lunas, dan lain-lain yang kesemuanya itu membutuhkan biaya yang jumlahnya sudah pasti.
Barangkali pertanyaan saya ini mengganggu kesibukan bapak, tapi saya sangat berterima kasih jika bapak sempat membalasnya.
Saiful
Jawaban WF 19
Selamat pagi juga Pak Saiful :-)
Lebaran baru saja usai, setelah habis Lebaran pengalaman yang sudah-sudah, banyak para karyawan kembali ke pekerjaannya dengan perasaan yang campur aduk. Senang karena habis bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Tapi juga ada perasaan tegang dan sedih lantaran sepertinya liburnya cepat sekali dan biaya-biaya rutin bulanan kembali menanti.
Pola seperti ini terus menerus terjadi setiap tahun dan bertahun-tahun bahkan, sampai-sampai rekan kerja saya mengatakan dan ada dalam istilah ekonomi, inilah TRAGEDY OF THE COMMONS, yakni orang yang berusaha memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri, justru tidak akan ada yang memperoleh keuntungan maksimal
Sebelum lebaran tiba, hampir semua karyawan memiliki uang BESAR di tangan, tetapi setelah MUDIK dan kembali ke pekerjaannya lagi, tidak lagi memiliki uang hatta uang KECIL di tangan sekalipun. Satu kata kuncinya, apakah Anda ingin melepaskan diri dan keluarga Anda dari tragedy of the commons ini, ataukah mau BERUBAH. Jika MAU, bukan sekedar mampu, maka langkah pertamanya adalah Anda harus HIDUP SEMURAH MUNGKIN.
Apa maksud hidup semurah mungkin? Hidup semurah adalah hidup di bawah batas penghasilan Anda dan lebih memprioritaskan KEBUTUHAN yang wajib dan ‘BERPUASA’ dahulu terhadap keinginan Anda.
Pada usia seperti Anda, biasanya Anda sudah masuk ke dalam zona nyaman alias COMFORT ZONE. Sehingga solusi jitu dari orang-orang yang telah masuk zona nyaman ini adalah RUBAH dan RUSAK POLAnya. Misalnya, jika Anda terbiasa untuk ke kantor naik kendaraan pribadi, maka Anda harus MAU untuk kembali naik kereta atau angkutan umum, jika di Jakarta bisa naik Bus Transjakarta atau Kopaja/Metromini atau NEBENG sama teman. Walau tidak harus setiap hari, minimal dalam sepekan 1-2 kali saya rasa cukup untuk mendapatkan pola dan aktivitas baru yang berbeda.
Yang pasti setiap awal pekan, Anda evaluasi pola pengeluaran Anda dan keluarga. Dari sana Anda akan merasa bersyukur telah memiliki mobil, dan dari sanalah Anda bisa cut down expenses dan juga Manajemen Pengendalian diri dan keuangan Anda. Pasti ada plus dan minusnya, dari sanalah Anda mulai bisa melakukan re-commitment kepada diri dan keluarga Anda.
Sebab lain kenapa pengeluaran Anda dan keluarga bisa sangat tinggi menjelang lebaran dan paska lebaran adalah karena banyak dari kita yang tidak melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari terhadap apa yang akan kita lakukan pada lebaran dan paska lebaran. Jangankan itu, kadang jika Anda mau pergi keluar kota pun, seringkali keinginan untuk pergi tersebut baru muncul sehari sebelumnya. Anda jadi membeli tiket pesawat pada saat hari keberangkatan, misalnya.
Padahal, sudah menjadi kebiasaan umum bahwa semakin mendadak pembelian Anda (tanpa rencana), maka Anda biasanya jadi tidak bisa mengontrol jumlah uang yang Anda keluarkan. Disinilah seringkali muncul harga yang kemahalan, atau adanya pos-pos pengeluaran yang terlalu banyak karena sifat pembelian Anda yang mendadak.
Kata kunci lainnya adalah Menabung dan Investasilah di awal, pay your self first. Banyak dari karyawan yang lebih dahulu membayar buat orang lain, misalnya listrik ke PLN, pendidikan ke sekolah anak, makan di restoran dan lain-lain. Tidak salah memang, karena Anda merasa itulah yang harus Anda bayar, tetapi pernahkah Anda berfikir, Anda yang bekerja dengan segala daya yang ada, kok bukan Anda yang menikmati uang gaji Anda pertama kali!
Seharusnya, begitu Anda terima gaji di awal, Anda harus bayar untuk diri Anda terlebih dahulu. Misalnya 10 persen atau 20 persen dari 1.500 dolar AS, artinya 150 dolar AS atau 300 dolar AS masuk ke rekening khusus tabungan lewat autodebet atau Investasi Anda. Jadi Anda hidup hanya dengan 1.200 dolar AS atau 1.350 dolar AS.
Dari sinilah adrenalin Anda akan bekerja untuk bisa bertahan hingga satu bulan ke depan dengan 1.200 dolar AS atau 1.350 dolar AS. Apakah bisa, sementara biaya-biaya rutin bulanan saya bisa mencapai bahkan lebih dari 1.200 dolar AS atau 1.350 dolar AS?
Disinilah permainannya di mulai, Anda MAU atau tidak untuk berubah, bukan bisa atau tidak! Toh ada banyak karyawan seperti Anda hidupnya malah di bawah 1000 dolar AS per bulan. Cara lain adalah dengan Anda membeli emas batangan Logam Mulia/LM begitu Anda terima gaji. Memang agak sedikit ribet di awal, tetapi poin pentingnya adalah merubah KEBIASAAN Anda terlebih dahulu.
Dengan membeli emas batangan Logam Mulia (LM) untuk tujuan jangka menengah dan panjang Anda, maka 5 atau 10 tahun dari sekarang baru Anda cairkan hasil tabungan emas batangan LM Anda. Secara tidak langsung Anda sudah punya hedging (lindung nilai), tabungan dan sekaligus Investasi buat masa depan Anda dan keluarga.
Terakhir, Melek Keuangan hanyalah masalah habit dan DISIPLIN dengan lain perkataan, 'Porsi Keuangan 70 persen berbicara tentang psikologi dan 30 persen sisanya berbicara tentang angka-angka.
Semoga ketika Anda terbangun esok pagi tidak galau lagi dan selamat menabung dan Investasi!
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.