REPUBLIKA.CO.ID, Bu, saya termasuk orang yang tidak gampang untuk menerima pendapat dari pihak lain, dan dalam posisi tersebut maka saya tidak mau terlihat sebagai orang yang kalah, bagaimana sebenarnya memaknai kalah dan menang dalam kehidupan ini bu? Terimakasih, salam.
Beni (28 tahun), Jakarta.
Jawaban :
Salam untuk Beni di Jakarta, nampaknya Anda tidak sendiri. Banyak diantara kaum muda seusia anda yang sulit menerima masukan dari orang lain karena mereka yakin bahwa pendapatnya sendiri yang paling benar. Mereka juga menganggap dirinya akan terlihat bodoh bila menerima buah pikiran orang lain. Sikap yang kaku seperti ini jelas tidak tepat dan bisa merugikan khususnya apabila anda menduduki posisi sebagai pemimpin.
Kehidupan bukanlah sebuah pertandingan. Tidak ada istilah kalah dan menang. Menerima pendapat orang lain tidak ada kaitannya dengan kekalahan. Bersedia mendengar pendapat orang lain justru menunjukkan tingkat kecerdasan emosi, kematangan jiwa dan kebijaksanaan seseorang. Tak ada seorangpun yang sempurna baik dalam bertindak maupun berpikir. Bisa jadi pendapat (masukan) dari orang lain itu benar. Setidaknya pemikiran orang lain bisa memperkaya wawasan kita.
Kepribadian seseorang awalnya terbentuk oleh orangtua. Namun dengan semakin tumbuhnya seorang anak, kepribadian akan berkembang dipengaruhi oleh lingkungannya. Pola asuh yang digunakan oleh orangtua akan terlihat pada perilaku seorang anak.
Anak yang terlalu dimanja orangtuanya cenderung akan tumbuh menjadi orang yang berperilaku keras kepala. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang demokratis akan berani menyampaikan pendapat. Anak yang dikenalkan dengan empati sedari kecil akan bisa merasakan penderitaan orang lain. Dan anak yang biasa didengar pendapatnya juga akan menjadi manusia dewasa yang bersedia mendengar.
Untuk melatih diri agar bisa menerima pendapat orang lain perlu dilakukan usaha antara lain :
1. Belajar mendengar orang lain dengan menghilangkan pendapat bahwa menerima masukan orang lain berarti sebuah kekalahan dan ketergantungan pada orang lain.
2. Jangan terlalu sensitif terhadap kritik dan ketidak setujuan.
3. Menahan emosi terhadap pandangan orang lain yang menolak.
4. Berpikir positif, karena akan selalu ada pilihan bila pikiran kita terbuka.
5. Menahan diri untuk tidak bereaksi secara gegabah jika merasa tidak setuju dengan ucapan orang lain.
6. Diperlukan kebesaran hati dan jiwa yang sportif untuk dapat mengakui kebenaran pendapat orang lain.
Semoga bermanfaat. Selamat berjuang. Salam
Dian Permatasari, M.Psi (Psikolog)
Psikolog Klinis Dewasa RS Meilia Cibubur
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]