Jumat 20 Jun 2014 11:33 WIB

Membeli Rumah atau Mobil Dulu?

.
Foto: Prayogi/Republika
.

REPUBLIKA.CO.ID, Salam kenal, saya adalah mahasiswi tingkat akhir yang beberapa bulan lagi akan lulus. Saya sudah mendapatkan pekerjaan nantinya dengan gaji berkisar Rp 4,5 juta per bulan.

Saat ini uang saku yang saya dapatkan berasal dari beasiswa saya sebesar Rp 900 ribu per bulan, tidak ada pemberian dari orang tua, saya kuliah dan tinggal bersama orang tua saya di Bogor.

Selama tiga tahun ini saya melakukan investasi berupa asuransi sejumlah Rp 350 ribu perbulan dan saya memiliki beberapa gram emas sebagai cara saya untuk belajar berinvestasi karena saya tipe orang yang boros. Uang Rp 550 ribu setelah potongan asuransi selalu habis untuk pengeluaran yang seharusnya tidak dilakukan seperti berkumpul bersama teman-teman atau membeli barang yang tidak saya perlukan.

Yang ingin saya tanyakan, ketika saya bekerja nantinya di kepulauan Kalimantan dengan kisaran gaji Rp 4,5 juta per bulan dan bonus setiap tahunnya kurang lebih Rp 12 juta, biaya kesehatan sudah ditanggung oleh perusahaan, dengan biaya kos berkisar Rp 500 ribu per bulan, saya ingin melakukan kredit mobil ataupun rumah.

Lebih baik saya kredit mobil atau rumah? Dengan tetap membayar asuransi bahkan meningkatkan nilai asuransi saya per bulan, dengan mempertahankan gaya hidup saya.

Karina Pambudi

Bogor

Jawaban WF 19

Hallo Mbak Karina, salam kenal juga :-)

Selamat akan memasuki gerbang dunia profesional dan selamat menikmati aktivitas yang lebih menyenangkan di dalamnya.  Langkah awal yang sangat tepat ketika Anda sudah merencanakan keuangan masa depan Anda.

Di berbagai perguruan tinggi di luar negeri semisal di Australia dan Amerika, selain dikenalkan manajemen karir pasca kuliah, mereka juga dibekali ilmu perencanaan keuangan (financial planning).

Seharusnya di Indonesia juga dibekali ilmu menata keuangan kepada para alumni yang baru lulus, sehingga mereka benar-benar siap memasuki dunia profesional atau dunia usaha atau bisnis.

Untuk investasi asuransi Anda yang sudah Anda punyai sekarang, memang sebaiknya Anda teruskan hingga tahun ke lima setelah mendapatkan imbal hasil yang signifikan.  Untuk selanjutnya setelah tahun ke-5, Anda bisa meneruskannya atau membagi porsi asuransi sendiri dan investasi sendiri.

Tinggal Anda bandingkan mana yang terbaik untuk Anda.  Untuk lebih detailnya Anda bisa buka kembali link berikut

http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/motivasi-keuangan/14/06/06/n6qadl-bagaimana-cara-menghitung-asuransi-pensiun

Sebelum membahas mana yang lebih baik, membeli mobil atau rumah, ada baiknya Anda lakukan langkah berikut ini.

1.    Anda anggarkan dana cash atau dana tunai 1-2 kali pengeluaran bulanan Anda (bisa diambil dari porsi 5-10 persen dari pemasukan Anda) sebagai dana tunai/simpanan.

2.    Dana darurat sebagai tabungan jangka pendek (short term saving) yang berkisar 3-6 bulan pengeluaran Anda (bisa di ambil juga dari porsi 5-10 persen dari pendapatan Anda).

Untuk dana cash dan dana darurat ini, bisa Anda cicil setelah Anda mendapatkan gaji pertama Anda yang bisa disimpan di tabungan, deposito atau emas batangan atau emas logam mulia nantinya.

Sedangkan untuk dana investasi asuransi atau Investasi proteksi bisa Anda teruskan hingga tahun ke-5, setelah itu baru Anda review kembali.

Di luar dari itu semua, coba juga Anda pikirkan untuk mempersiapkan dana pensiun.

Untuk pertanyaan Anda, yang mana yang lebih baik membeli rumah atau membeli mobil?

Pertanyaan ini sama saja dengan, mana yang lebih enak somay atau bakso?

Tentu Anda sendiri yang bisa menjawabnya.

Tetapi sebagai sebuah saran perbandingan, alangkah baiknya Anda menyiapkan terlebih dahulu kemampuan Anda untuk berutang.

Utang yang disarankan tidak boleh melebihi 30 persen dari pendapatan Anda, bahkan beberapa perencana keuangan agak sedikit longgar untuk tidak boleh melebihi 35 persen dari pendapatan bulanan.

Berarti jika Anda punya pendapatan Rp 4,5 juta maka maksimal utang yang bisa ditoleransi adalah Rp 1,35 juta.

Berarti baik utang cicilan rumah atau mobil tiap bulannya, atau gabungan cicilan rumah dan mobil, tidak boleh melebihi angka di atas, agar keseimbangan keuangan Anda tidak goyah.

Sekarang mari kita bahas mobil atau rumah.

Sebelum Anda memutuskan untuk memiliki mobil, berikut beberapa hal yang harus Anda siapkan selain DP (Down Payment) dan cicilan tiap bulannya.

1.    Biaya operasional

Yang pastinya biaya BBM (Bahan Bakar Minyak) yang dari tahun ke tahun akan selalu naik, biaya parkir, biaya tiket masuk tempat wisata dll

2.    Biaya perawatan rutin

Selain harus membersihkan tiap waktu mobil Anda, Anda juga harus mengganti suku cadang yang sudah aus dan oli mobil tiap beberapa ratus atau ribuan kilometer.

3.    Biaya perbaikan

Ini bisa bersifat temporer dikarenakan kecelakaan atau salah dalam merawatnya.   Otomatis Anda harus belajar mengenal kondisi mobil Anda.  Dan itu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Pertanyaan dasarnya, benarkah Anda membutuhkan mobil tersebut sementara Anda tinggal di Kalimantan dan hanya menggunakannya waktu pulang ke Bogor saja?

Atau memang mobil tersebut Anda peruntukkan buat keluarga Anda?

Secara value, begitu Anda keluar dari dealer atau tempat penjualan mobil, mobil Anda sudah menjadi mobil bekas pakai yang nilainya menurun dari harga belinya.  Bandingkan dengan Anda membeli rumah, semakin lama harga rumah akan semakin meningkat nilai jualnya, kecuali rumah-rumah yang berdekatan dengan sampah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau daerah rawan bencana.

Sekarang untuk rumah, setidaknya ada 3 hal yang perlu Anda perhatikan ketika

Anda memutuskan untuk memilikinya.

1.    Biaya awal yang meliputi uang muka, biaya asuransi, biaya notaris, provisi bank dan biaya-biaya lainnya

Berdasarkan pengalaman kami di lapangan, Anda tidak cukup menyiapkan 30 persen dari harga rumah seperti layaknya DP beberapa rumah, tetapi harus menyiapkan 40-50 persen dana dari harga jual rumah tersebut.

2.    Cicilan pertama untuk KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

Untuk cicilan pertama dan seterusnya tergantung dari berapa lama Anda akan menyicil, semakin lama Anda menyicil, maka bunganya akan semakin besar.  Pastikan untuk cicilan pertama dan seterusnya tiap bulan, tidak melebihi angka 30 persen dari pendapatan bulanan Anda.

3.    Biaya renovasi

Ini tetap harus Anda persiapkan ketika ingin memiliki rumah baik rumah baru atau rumah bekas.

Entah karena kebocoran atau memang ada keinginan untuk mempercantik calon rumah Anda.

Terlepas Anda memilih membeli rumah atau membeli mobil, sebaiknya utang Anda adalah utang produktif.  Artinya baik rumah atau mobil, sebaiknya menghasilkan.  Caranya dengan Anda menyewakan rumah atau mobil Anda, sehingga hasil dari uang sewa rumah atau mobil tersebut bisa membiayai cicilan utang Anda.

Otomatis Anda bisa hidup tanpa beban utang selanjutnya.

Selamat memilih rumah atau mobil!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement