Jumat 02 May 2014 06:43 WIB

Langkah-Langkah Mulai Berinvestasi Saham

Pialang mengamati transaksi saham jelang penutupan perdagangan di 'dealing room' Mandiri Sekuritas, Jakarta Pusat, Kamis (10/4)
Foto: Republika/Prayogi
Pialang mengamati transaksi saham jelang penutupan perdagangan di 'dealing room' Mandiri Sekuritas, Jakarta Pusat, Kamis (10/4)

REPUBLIKA.CO.ID, Salam hormat, Saya Budi pegawai swasta, mau tanya. Apa langkah-langkahnya untuk memulai investasi saham di sebuah perusahaan?

Mohon wejangannya, terima kasih.

Salam,

Budi

Disclaimer:

Tulisan ini hanya berupa contoh saja dan tidak merupakan rekomendasi atau ajakan untuk berinvestasi untuk semua orang. Setiap orang mempunyai profil risiko yang berbeda-beda, lakukan investasi sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu keuangan Anda.

Berinvestasi di pasar modal maupun produk investasi lainnya mempunyai risiko, baik risiko penurunan dana investasi maupun kehilangan dana investasi Anda. Hasil investasi yang lampau tidak tetap dan bukan merupakan jaminan untuk mencapai investasi di masa yang akan datang. Calon investor diharapkan mempelajari produk keuangan dan investasi dengan seksama sebelum melakukan investasi.

Jawaban WF 19

Salam hormat juga Pak Budi

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat diminati karena menjanjikan keuntungan yang besar. Saham berarti juga bukti penyertaan modal, di mana ketika Anda membeli saham suatu perusahaan, artinya Anda ikut memodali perusahaan tersebut. 

Perusahaan yang mengeluarkan sahamnya untuk dimiliki oleh publik adalah perusahaan yang telah tercatat di bursa saham dan telah melakukan IPO (Initial Public Offering) atau penawaran perdana saham perusahaan, yang biasanya diinformasikan lewat media massa.

Investasi saham memang memberikan potensi keuntungan yang tinggi, namun dibarengi juga dengan resiko (high risk, high return).  Hanya dengan menjadi investor yang berpengalaman saja, kita bisa mengelola resiko tersebut. 

Untuk menjadi investor yang berpengalaman harus melalui proses belajar yang tidak singkat.  Minimal Anda harus belajar cara menganalisa 2 aspek, yakni aspek analisa fundamental dari perusahaan tersebut dan aspek analisa teknikal dari pergerakan (naik turunnya) harga saham.

Anda mungkin akan banyak melakukan kesalahan dan mengalami kerugian sebagai investor pemula. 

Oleh karena itu dianjurkan agar Anda mulai sebagian kecil dari rencana alokasi dana dalam Investasi Anda di saham. Kemudian secara bertahap, setelah melewati trial and learning, melakukan alokasi investasi saham ini bisa diperbesar. 

Berikut faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan ketika memulai Investasi saham :

1.    Tujuan keuangan Anda

Apakah untuk suatu tujuan keuangan tertentu atau untuk pengembangan dana saja  Segala sesuatu harus dimulai dari akhir dan apa tujuan dari Anda berinvesasi di saham perusahaan.

2.    Berapa target dana yang ingin dicapai

Untuk tujuan apa pun Anda berinvestasi, yang penting Anda menetapkan suatu target return/imbal hasil investasi yang spesifik dan terukur agar jelas dana yang dibutuhkan berapa.

3.    Kapan ingin dicapainya

Ini juga harus jelas, sehingga investasi Anda lebih terarah.

4.    Seberapa besar kemampuan Anda dalam menerima resiko Investasi

Semakin tinggi return hasil investasinya, semakin tinggi pula resikonya dan begitu pula sebaliknya. 

Logikanya jika untuk mencapai suatu target dana dari suatu investasi hanya bisa dipenuhi oleh produk investasi beresiko tinggi, maka resiko investasi yang tinggi pasti akan mengiringi.

Berikut 5 langkah untuk investor pemula berinvestasi saham

1.    Pelajari dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan Investasi saham sebelum memulai

Anda bisa mulai dari membuka situs www.idx.co.id (Bursa Efek Indonesia/BEI) dan mengikuti pelatihan GRATISnya setiap bulan serta tahu aturan main dan regulasi yang ada.  Hal ini bisa dibuka di www.ojk.go.id serta saya sarankan Anda membeli buku-buku dasar melek finansial agar tahu kiat memilih investasi, perlunya berinvestasi, tahapan dalam berinvestasi, memilih produk investasi termasuk saham dll seperti link berikut http://p3kcheckup.com/page/68181/buku-cerdas-dan-cerdik-mengelola-uang.html.

2.    Melakukan Investasi saham untuk jangka panjang (lebih dari 5 tahun), supaya tidak panik saat harga saham terkoreksi, dan bisa melakukan review dan revisi dengan tetap berfikir jernih

Contoh ini bisa dilihat dari investor terkaya di dunia Warren Buffett, yang berinvestasi saham dalam jangka panjang.  Beliau bukan hanya berinvestasi selama lima tahun, tapi bisa mencapai belasan bahkan puluhan tahun.  Serta hanya berinvestasi pada saham-saham perusahaan yang beliau kenali aspek fundamentalnya.

3.    Kurangi resiko dengan diversifikasi

Belilah saham perusahaan yang berbeda industrinya (untuk itu Anda harus terdaftar sebagai nasabah dari sebuah perusahaan sekuritas dengan datang langsung ke kantor pusat atau kantor cabang untuk membuka rekening efek dengan nilai minimum tertentu).  Dengan demikian kerugian pada satu saham kemungkinan akan dapat ditutupi oleh keuntungan pada saham industri lainnya.  Misalnya Anda membeli saham Telkom (provider telekomunikasi) 10 lot saham (Per tanggal 6 Januari 2014 M harga saham bisa dibeli dengan 1 lot = 100 lembar saham, dulu 500), di mana harga beli Rp. 9.000 yang kemudian Anda jual di harga Rp 9.500.  Cara perhitungannya adalah Rp 9.000 x 100 lembar x 10 lot = Rp 9.000.000, ketika Anda menjualnya di harga Rp 9.500,- maka perhitungannya menjadi Rp 9.500 x 100 lembar x 10 lot = Rp 9.500.000, Maka Anda untung dari selisih harga jual dan harga beli Rp 500.000. sebelum pajak dan komisi lain.

4.    Banyak latihan dengan melakukan simulasi 

Untuk tools atau alat simulasi memahami POLA PIKIR INVESTASI SAHAM ala Permainan Monopoli, bisa membuka link berikut http://p3kcheckup.com/page/73786/gamenya-perencanaan-keuangan-dan-investasi.html atau bisa mengikuti simulasi yang diberikan oleh perusahaan sekuritas dalam bentuk online. 

Buatlah catatan mengenai waktu, alasan, harga, dan jumlah saham yang dibeli dan ikuti perkembangan harganya.  Jika terjadi kenaikan atau penurunan harga, cari tahu penyebabnya.  Melalui simulasi ini Anda membiasakan diri untuk menganalisa informasi yang relevan dan mengenali tren pergerakan harga saham.  Contoh dibuktikan oleh seorang ibu rumah tangga di India, yang merelakan waktu untuk simulasi selama setahun sebelum benar-benar terjun ke Investasi saham. SATU TAHUN!  

5.    Pilihan bentuk transaksi jual beli saham

Saat ini perusahaan sekuritas menawarkan dua cara dalam bertransaksi, yaitu dengan fasilitas layanan broker atau pun melalui online trading dengan jaringan internet (remote trading) atau via Smartphone (untuk daftar lengkap. lihat www.idx.co.id).

Terakhir saya sarankan Anda untuk berinvestasi ke dalam diri sendiri terlebih dahulu sebelum mulai menginvestasikan uang Anda dalam saham.  Karena Investasi saham memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang tidak bisa dipelajari secara instan.

Selamat berinvestasi di saham

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement