Senin 14 Apr 2014 13:02 WIB

Mengatasi Anak Agresif

Anak menangis (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anak menangis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dok, anak saya lelaki 4 tahun, agresif suka mendorong dan memukul, terutama saat permintaannya tidak dituruti. Awalnya terlihat biasa. Tetapi saya khawatir itu karena terus berlangsung, bagaimana mengatasinya ya?

Terima kasih.

Dani (31 tahun)

Jawaban :

Dear Ibu Dani, pada anak usia 3-5 tahun memang masuk ke usia yang egonya semakin meningkat, hal ini akan tidak wajar apabila sudah sampai di luar peraturan atau aturan lingkungan.

Misalnya, disertai penyimpangan perilaku dan emosi (ngantuk bila tidak dituruti, agresif bila tidak diberikan apa yang dimau, dan lainnya).

Hal ini bertambah parah saat anak di posisi yang tidak menguntungkan, seperti anak tunggal yang terbiasa diberikan apa kebutuhan dan kemauan anak, anak yang diasuh oleh nenek atau kakek di mana pola asuhnya memanjakan, dan lainnya.

Penyimpangan perilaku sebenarnya disumbang adanya pola asuh yang kurang tepat atau salah seperti hal di atas.

Apa yang ibu harus lakukan;

1. Perlakukan anak dengan rumus A - B - C (antecedence - behavior - consequence) di mana A adalah perintah kita, B adalah perilaku anak, C adalah konsekuensi yang akan kita berikan dengan melihat perilaku anak tersebut.

Jadi pola asuh anak adalah sebuah aksi dan reaksi, anak baik akan mendapat konsekuensi baik dan anak yang berperilaku buruk akan mendapatkan konsekuensi yang tidak menyenangkan pula.

2. Jangan memanjakan anak.

3. Jangan memberikan fasilitas, kemauan, uang dengan mudahnya, segala sesuatu yang diinginkan anak harus didapat atas usaha, diberikan namanya prasyarat, misal anak mau minta dibelikan mobil-mobilan, akan dibelikan kalau anak melakukan prasyaratnya (menabung uang sampai terkumpul, berani tampil di depan kelas dalam lomba nyanyi, dan sebagainya).

4. Mengajarkan 4 pilar empati (caring, sharing, loving dan care) jadi anak tahu bagaimana menyayangi dengan teman, orang tua, adik, bahkan dengan tanaman dan hewan peliharaan.

5. Memelihara hewan peliharaan di mana akan diajarkan memberi makan setiap pagi, memandikan, dan tidak menyakiti. Anak yang tidak diajarkan seringkali punya ikan malah bisa diabaikan sampai ikannya mati.

6. Memelihara tanaman kesayangan, di mana akan diajarkan menyiram setiap sore dan pagi, bila kebanyakan akan busuk dan bila kekeringan akan mati.

7. Belajar antri, menunggu giliran, dan sabar. Set permainan yang dilakukan harus bergantian, jadi anak akan belajar sabar dan menunggu jatah permainannya.

Peran orang tua adalah mendampingi dan memberikan pola asuh yang sesuai, sehingga hal tersebut menjadi lebih baik bagi keseharian sang anak.

Dapat pula dibantu dengan terapi perilaku yang bisa dilaksanakan pada sebuah Klinik Layanan Tumbuh Kembang Anak, sehingga dapat dilakukan secara disiplin dengan bantuan para terapis.

Demikian semoga bermanfaat, salam tumbuh kembang.

dr Tri Gunadi

Direktur Klinik Tumbuh Kembang Yamet di RS Meilia Cibubur

 

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement