Rabu 09 Apr 2014 09:22 WIB

Anak Mudah Sekali Menangis

Anak menangis (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anak menangis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dok, anak saya gampang sekali menangis alias cengeng. Umurnya sudah 4 tahun dan belum mau masuk ke lingkup pendidikan informal seperti playgroup. Apakah hal ini akan memengaruhi tumbuh kembangnya? Lalu apa yang perlu dilakukan dok?

Asti (32 tahun)

Jawaban:

Dear Bu Asti, sebenarnya ada informasi yang kurang lengkap dari yang ibu sampaikan, yaitu buah hati ibu laki-laki atau perempuan? Buah hati ibu anak ke berapa dari berapa bersaudara?

Hal ini dikarenakan jenis kelamin akan sangat berpengaruh, lalu bagaimana posisi anak alam urutan keturunan, seperti:

- Anak pertama dari 2 (beban menjadi contoh, anak yang lebih dewasa, dan lainnya).

- Anak tunggal (efek dimanja, selalu dipenuhi, dan merasa raja diraja).

- Anak tengah (sindrome anak tengah, seperti kikuk, bersaing dengan sulung, dan menonjol dari bungsu).

- Anak paling kecil atau bontot (efek dimanja, diberikan semua, efek merasa paling kecil).

Kesemua hal tersebut akan saling berkaitan dan berpengaruh.

Dari cerita ibu yang jelas buah hati Bu Asti mengalami gangguan, termasuk diantaranya:

- Sosialisasi, adaptasi, handle emosi (kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan lainnya)

- Kurang matangnya kesiapan sekolah (perilaku dan komunikasi) dan sebagainya.

Sesuai dengan usianya, maka anak akan matang bersosialisasi pada rentang usia 2 tahun. Oleh karena itu menjadi penting untuk mulai memperkenalkan dunia pendidikan informal seperti memasukkan anak usia 2 tahun ke playgroup A (usia 2-3 tahun), karena anak akan belajar lepas dari significant others (ibu, nenek, pengasuh, dan lainnya) untuk bergabung dengan anak-anak lain, dan orang dewasa lain dengan situasi yang baru dan berbeda dengan lingkungan sehari-hari anak.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Ibu bagi kebaikan sang buah hati adalah sebagai berikut:

- Stimulasi anak untuk sosialisasi dan adaptasi, sebenarnya yang harus diterapi adalah ibu sendiri, karena hasil produk anak adalah karena hasil lingkungan yang salah, ajarkan kemandirian, jangan selalu memenuhi kemauan anak, atau over proteksi pada anak, dan lain-lainnya.

- Mengajarkan anak adaptasi dengan lingkungan baru dan orang baru.

- Ajarkan sosialisasi dengan banyak anak, orang dewasa lain, sampai bahkan ke keramaian, seperti pesta ulang tahun, taman bermain, dan lainnya.

- Ajarkan untuk tampil dengan percaya diri seperti mengikuti lomba lomba mewarnai, fashion Show yang mengharuskan anak ke atas panggung, dan sebagainya.

- Ajarkan kemandirian, seperti membawa piring kotor ke dapur, membawa pakaian kotor ke keranjang pakaian kotor, memakai baju sendiri, dan lainnya.

- Ajarkan tanggung jawab kecil kecil seperti memberikan makan setiap pagi binatang kesayangannya, hal ini akan menanamkan tanggung jawab ke lingkungan juga.

- Mengajarkan kolaborasi (bekerja sama dengan anak lain atau orang dewasa lain).

Evaluasi dalam kurun waktu 30 hari, bila memang belum mengalami perubahan, maka perlu dibimbing melalui konsultasi dan terapi diPusat klinik Tumbuh Kembang Anak, sehingga anak dapat ditangani dengan segera agar tidak mengganggu fase selanjutnya.

Semoga ibu bisa memberikan yang terbaik bagi buah hati ibu Asti, terima kasih, salam tumbuh kembang.

dr Tri Gunadi

Direktur Klinik Tumbuh Kembang YAMET di RS Meilia Cibubur

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement