Senin 07 Apr 2014 13:08 WIB

Tips Agar Bisa Membiayai Anak Hingga Perguruan Tinggi (bagian 1)

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Joko Sadewo
 Orang tua siswa, pelajar dan aktivis peduli pendidikan berunjuk rasa menentang biaya pendidikan yang mahal.  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Orang tua siswa, pelajar dan aktivis peduli pendidikan berunjuk rasa menentang biaya pendidikan yang mahal. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya inflasi pendidikan dibandingkan inflasi tahunan menjadi alasan yang sangat rasional bagi orang tua untuk memperisapkan pendidikan sejak dini.

Perencana Keuangan Oktavia Wijaya menggambarkan jika inflasi tahun 2013 lalu hanya 8,38 persen, inflasi untuk pendidikan bisa mencapai belasan atau 20 persen. Kenaikan biaya ini tentu harus disiapkan dengan berbagai cara agar anak tetap bisa memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.

Menurut dia, tingginya kenaikan biaya di sektor pendidikan tidak bisa diselesaikan dengan investasi yang menghasilkan return biasa-biasa saja dibandingkan kenaikan biaya. "Investasi yang disarankan adalah yang jangka panjang," katanya.

Orang tua, kata dia harus memperisapkan biaya pendidikan hingga kuliah, kalau perlu sebelum sang anak lahir. Orang tua perlu memperkirakan di usia berapa anak akan menempuh pendidikan tinggi. Dari rancangan itu, orang tua kemudian bisa menentukan instrument apa yang bisa digunakan untuk mencukupi biaya pendidikan.

Oktavia menyarankan beberapa instrument untuk biaya pendidikan. Misalnya, reksadana. Dalam jangka panjang, reksadana saham dan campuran cukup bagus digunakan karena secara historis, reksadana ini bisa memberikan retur yang positif dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun.

Semakin lama tenggat waktu yang dimiliki sebelum anak memasuki masa pendidikan tinggi anak semakin baik. Orang tua bisa mempersiapkan dengan lebih santai. Semakin pendek waktunya, tentu saja alokasi investasi per bulan menjadi lebih besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement