REPUBLIKA.CO.ID, Dok, putra kedua saya berumur 5 tahun 3 bulan sampai sekarang belum bisa baca huruf R. hal ini agak menyulitkan saat belajar mengaji dan membaca.
Apakah masih normal mengingat kakaknya usia 3 tahun sudah bisa baca R. Ke mana anak saya harus dibawa agar bisa baca R.
Terimakasih atas jawabannya
Salma Taqwa
Jawaban:
Dear Ibu Salma, sebenarnya kejelasan ujaran atau bicara anak 75 persen hingga 100 persen adalah saat anak usia 36 bulan atau 3 tahun, sedangkan buah hati ibu sudah usia 5 tahun 3 bulan, sehingga sudah dikategorikan terlambat dan mengalami gangguan, dalam bahasa medisnya adalah disartikulasi.
Penyebabnya antara lain adalah :
1. Kurang matangnya koordinasi bibir dan lidah
Kemampuan mengucapkan kata-kata, vokal dan konsonan secara sempurna, sangat bergantung pada kematangan sistem saraf otak, terutama bagian yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah.
Cara mengatasi:
Orangtua harus meluruskan dengan cara menuntun anak melafalkan ucapan yang benar. Tetapi ingat, orangtua tak boleh memaksakan anak harus langsung bisa.
2. Kelainan fisiologis
Cadel yang disebabkan kelainan fisiologis, jumlahnya sangat sedikit. Penyebabnya dibedakan menjadi:
2. a. Gangguan pada bagian pendengaran
Gangguan ini dapat berupa adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan pada organ-organ yang terdapat di telinga, sehingga bisa mempengaruhi pendengaran.
2. b. Gangguan pada otak
Ada beragam yang dapat dikategorikan sebagai gangguan pada otak. Diantaranya adalah perkembangan yang terlambat, atau karena penyakit yang diderita seperti radang selaput otak, atau kejang terus-menerus.
2. c. Gangguan di wilayah mulut
Gangguan ini disebabkan adanya kelainan pada organ-organ di mulut (langit-langit, lidah, bibir, rahang, dan lain-lain). Misal, bibir sumbing, langit-langitnya terlalu tinggi, lidah yang terlalu pendek, rahang yang terlalu lebar, terlalu sempit, atau memiliki bentuk yang tidak proporsional.
Cara mengatasi:
Kelainan fisiologis dapat diatasi, tergantung berat ringan penyebabnya. Umumnya bila penyebabnya termasuk katagori berat, maksudnya penyakitnya tak dapat disembuhkan atau kelainan organnya tak dapat dikoreksi, maka bisa menjadi cadel yang menetap.
3. Faktor lingkungan
Misal, karena meniru orangtuanya. Banyak orangtua yang menanggapi cadel anaknya dengan kecadelan pula. “Jangan naik pagel (maksud anak adalah pagar).” Akibatnya, malah bisa membuat anak jadi terkondisi untuk terus bicara cadel.
Cara mengatasi:
Orangtua harus menghentikan kebiasan berkata cadel dan melakukan koreksi.
4. Faktor psikologis
Contoh, untuk menarik perhatian orangtuanya karena kehadiran adik. Yang semula tidak cadel, tiba-tiba menjadi cadel karena mengikuti gaya berbicara adiknya.
Cara mengatasi:
Orangtua harus menunjukkan bahwa perhatian kepadanya tidak akan berkurang karena kehadiran adik. Selain itu, orangtua juga harus terus mengajak anak bicara dengan bahasa yang benar, jangan malah menirukan pelafalan yang tidak tepat.
Saran saya segera bawa ke Klinik Tumbuh Kembang Anak yang mempunyai layanan Terapi Wicara, salah satunya ibu bisa bawa ke Klinik Tumbuh Kembang agar mendapatkan penanganan dan terapi yang sesuai. Semoga bisa membantu buah hati Ibu Salma, salam.
dr Tri Gunadi
Direktur Klinik Tumbuh Kembang YAMET di RS Meilia Cibubur
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : kesehatan@rol.republika.co.id