Jumat 07 Mar 2014 08:57 WIB

Menyiapkan Dana Pernikahan Dari Kocek Mahasiswa

Menyiapkan dana pernikahan dengan kocek mahasiswa bukan tidak mungkin.
Foto: Prayogi/Republika
Menyiapkan dana pernikahan dengan kocek mahasiswa bukan tidak mungkin.

REPUBLIKA.CO.ID, Salam hangat, saya seorang mahasiswa dan saya juga bekerja di sebuah lembaga dengan gaji saya Rp 1,4 juta per bulan.

Kebutuhan saya setiap bulannya, bayar kuliah dan kebutuhan sehari-hari dan setahun lagi mau menikah.

Pertanyaan saya bagaimana cara mengatur keuangan saya agar kebutuhan saya sehari-hari, kuliah, tabungan persiapan menikah bisa mencukupi hanya dengan gaji Rp 1,4 juta?

Terima kasih.

Arifin

 

Jawaban WF 19

 

Salam hangat kembali Mas Arifin :-)

Sayang pertanyaan Anda tidak menyebutkan di mana Anda tinggal.  Karena beberapa daerah di luar Jakarta, angka Rp 1,4 juta sudah termasuk kategori UMP (Upah Minimum Provinsi), yang artinya cukup besar untuk Anda yang masih single.

Yang perlu Anda lakukan adalah mencatat setiap hari, berapa saja pengeluaran Anda.  Lakukan hal tersebut selama 30 hari, sebisa mungkin mencapai 3 bulan.  Jikapun tidak, Anda asumsikan saja berapa pengeluaran Anda tiap bulannya.

Dari detail pengeluaran tersebut, apakah Ada yang tersisa atau tidak?

Jika ada, berarti sebenarnya Anda masih bisa menabung untuk tujuan rencana keuangan masa depan Anda.

Jika tidak, coba cek kembali, apakah uang yang sudah Anda belanjakan tersebut sudah benar-benar memenuhi standar kebutuhan Anda?

Disini perlunya manajemen WANT dan NEED.

Jika masih bisa Anda substitusi dengan produk atau jasa yang lain, kenapa tidak Anda turunkan standar hidup Anda, toh barang atau jasa tersebut, tidak kehilangan esensi penggunaannya. Itulah yang dinamakan manajemen kebutuhan (need), bukan sekedar keinginan semata (want).

 

Pertanyaan paling mendasar dari saya, apakah Anda merasa cukup dengan penghasilan Rp 1,4 juta?

Jika iya, sebenarnya Anda hanya perlu membagi porsi dengan komposisi : Modal kerja, Investasi dan Konsumsi.

Dibagi dengan 30 persen untuk modal kerja (yang nantinya bisa menghasilkan income/pendapatan lain), 30 persen investasi untuk tujuan keuangan masa depan Anda dan 40 persen baru buat konsumsi.

Jika dengan porsi di atas cukup memberatkan Anda karena belum mencakup biaya kuliah, Anda bisa mengambil 50 persen dari 30 persen untuk investasi buat biaya kuliah Anda.

Jika tidak, bersiap-siaplah untuk mencari pekerjaan lain yang tidak mengganggu aktivitas kuliah Anda.

Di dunia perguruan tinggi, banyak beasiswa dan proyek-proyek dari pemerintah atau perusahaan swasta untuk beberapa objek penelitian.  Kenapa Anda tidak mencoba mencari beasiswa dan menggeluti bidang penelitian tersebut, yang tentunya harus disesuaikan dengan bidang atau jurusan Anda.

 

Untuk menikah, pertanyaan selanjutnya, apakah Anda ingin menikah dirayakan besar-besaran, atau cukup sederhana yang penting sah dan khidmat saja?

Sebelum Anda jawab pertanyaan di atas, Anda harus survei dahulu berapa biaya pre-in-post married?

Ini Anda tinggal tanyakan kepada WO (Wedding Organizer), caranya tinggal search di Google dengan menyebutkan WO kota Anda, ambil 3 besar WO yang menurut Anda paling kompeten di bidangnya (baik dari keberhasilan membuat acara pernikahan, pengalaman dalam mengelola acara yang disertai testimoni nyata user, siapa saja tim yang menanganinya serta seluas apa jaringannya terhadap berbagai vendor) .

Dari sana, baru tergambar berapa biaya riilnya.

Karena Anda akan menikah setahun lagi, tinggal tambahkan asumsi inflasi 10 persen buat jaga-jaga.

Dari harga tersebut, tinggal Anda bagi 12, sehingga Anda bisa menabung atau mencicil tiap bulannya hingga memenuhi jumlah dana untuk menikah.

 

Kembali ke pertanyaan di atas, jika pestanya cukup besar, tentu memerlukan dana yang cukup besar juga.  Paling tidak Anda harus menyewa gedung, itupun bermacam-macam harganya.

Jumlah undangan juga cukup berpengaruh, semakin banyak orang yang Anda undang, maka konsekuensinya makin besar biayanya untuk hidangan yang Anda suguhkan.  Belum lagi peralatan pernikahan, mulai dari baju, dekorasi dan lain-lain.

 

Jika sederhana, seberapa sederhana upacara pernikahan Anda?

Jika saya asumsikan Anda bisa menabung 30 persen dari penghasilan Anda hari ini, maka angka Rp 420 ribu per bulan, jika kita ambil 10 bulan saja akan menjadi Rp 4,2 juta.

Apakah bisa menikah hanya dengan bermodal Rp 4,2 juta?

Insya Allah bisa jika Anda merasa cukup.

Beberapa rekan-rekan aktivis mahasiswa yang menikah muda (masih kuliah dan berani menikah), cukup dirayakan secara sederhana.

Yang menjadi pertanyaannya, apakah calon pasangan Anda dan keluarga besarnya siap menerima Anda, APA ADANYA diawal menikah, BUKAN ADA APANYA.

Jika iya, Anda akan semakin cepat untuk menikah, tanpa harus memikirkan biaya macam-macam, cukup pesta sederhana dengan mengundang rekan-rekan Anda saja.

Jika tidak, Anda harus bersabar untuk menabung dan berinvestasi dalam jangka waktu tertentu hingga tercapai dana menikah Anda, sembari menggunakan segala kreativitas yang ada, misalnya mencari sponsor untuk menikah. 

 

Selamat mempersiapan biaya menikah dan segera lulus kuliah!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement