Kamis 27 Feb 2014 10:00 WIB

Cara Mengukur Kesuburan Suami

Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.
Foto: Prayogi/Republika
Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, Dok, saya telah menikah 5 tahun. Ini adalah pernikahan kedua dan saya telah memiliki anak sebelumnya. Dari pernikahan ini saya belum memiliki keturunan.

Bagaimna caranya, ya, dok mengukur kesuburan suami? Sebab dia paling tidak mau diajak berkonsultasi. Terima kasih, dok.

Ester (32 tahun)

 

Jawaban:

Ibu Ester yang terhormat, semoga selalu dalam balutan kebahagiaan berkeluarga. Seringkali memang di masyarakat awam, diasumsikan bahwa masalah kesuburan dan kehamilan merupakan masalah perempuan semata. Padahal berdasarkan hasil evaluasi medis, diketahui bahwa sekitar 30-40 persen laki-laki berkontribusi terhadap problem dan masalah kehamilan tersebut.

Terkait dengan pertanyan mengenai kesuburan pada pria, maka hal tersebut berkaitan dan disebabkan oleh karena jumlah sperma yang diproduksi, bentuk, pergerakan atau bahkan hingga terdapatnya hambatan atau sumbatan yang menghalangi pengeluaran sperma. Di samping itu, terdapatnya penyakit, perlukaan, masalah kesehatan dan gaya hidup dapat menjadi bagian yang ikut berperan.

Secara umum, diagnosis masalah kesuburan pada pria umumnya meliputi diantaranya pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan, selain itu melakukan analisa sperma. Di mana dalam hal ini meliputi jumlah, pergerakan, bentuk, dan cairan mani.

Bila dijumpai masalah dalam analisa sperma dokter mungkin akan meneruskan  ke pemeriksaan :

- USG untuk melihat sumbatan saluran testis, pembengkakan prostat

- Pemeriksaan hormon

- Analisa urin setelah ejakulasi

- Tes genetik

- Biopsi testis

- Tes antibodi antisperma

- Tes fungsi sperma

 

Pemeriksaan infertil memerlukan biaya yang relatif mahal dan tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas, tetapi pada beberapa kasus tetap tidak dijumpai penyebabnya walaupun telah melewati pemeriksaan yang lengkap. Hal ini harus disadari pasien, dan yang terbaik adalah membangun komunikasi sebagai pasangan, menjalankan pola hidup sehat serta beraktifitas seksual pada masa subur.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

dr S Chandra, SpOG, DMAS

Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Meilia Cibubur

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement