Senin 29 Jul 2013 11:58 WIB

Bagaimana Mengelola THR untuk Mudik dan Lebaran?

Cermat menghitung uang THR/ilustrasi
Foto: wihdan hidayat/republika
Cermat menghitung uang THR/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum Pak Hari.  Bagaimana mengelola pengeluaran saat mudik?

Mohon saran dan masukannya.

 

Dwi Prabowo

Jakarta

 

Jawaban WF 19:

Waalaikumussalam Pak Dwi

Dalam perspektif Motivasi Keuangan, mudik ibarat gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil dalam hal pengeluaran. Jika dalam 1 tahun ada 12 bulan, maka mudik adalah bulan ke-13 dalam pengeluaran tahunan. Di beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta, ritual mudik atau pulang kampung biasanya dibarengi dengan THR (Tunjangan Hari Raya), sehingga pengeluaran mudik bisa diambil dari pos THR tersebut.

Bagaimana jika kita tidak memiliki atau mendapat THR pada saat mudik? Solusinya tentulah dengan menganggarkan jauh-jauh hari sebelum mudik tiba. Artinya mudik yang menjadi menu wajib tahunan, harus dianggarkan satu tahun sebelumnya. Bagi yang sudah memiliki THR, anggaran mudik bisa dialokasikan dengan rumus 334 ala WealthFlow 19 : 30% modal kerja, 30% investasi dan 40% konsumsi.

Untuk anggaran mudik sendiri, bisa diambil dari 40% konsumsi, artinya 30% nya bisa kita masukkan sebagai pengeluaran mudik baik pre (sebelum), in (pada saat) maupun post (setelah) mudik, sedang yang 10% untuk dana jaga-jaga. Apa saja Pre, In dan Post mudik tersebut?

Untuk memudahkan kita mengingatnya, saya singkat menjadi THR AMAL

1. Transportasi

Starting with the end (selalu berfikir dari akhir), artinya ketika Anda ingin merencanakan mudik tahun ini, selalu berfikir dari akhir, bagaimana cara untuk sampai ke kampung halaman.  Berarti moda transportasi sangat berpengaruh terhadap budget pengeluaran.  Apakah pesawat terbang, kereta api, kapal laut, angkutan umum atau membawa kendaraan sendiri?

Moda transportasi yang akan Anda gunakan berarti ada pos-pos pengeluaran yang perlu diperhitungkan.  Misal, jika Anda memilih naik pesawat terbang tentulah biaya naik taksi atau biaya naik DAMRI dari rumah Anda menuju bandara tetap perlu dipersiapkan.  Selama menunggu di bandara, hingga ketika sampai ke tempat tujuan dari bandara tujuan. 

 

2. Hadiah dan oleh-oleh

Jika buah tangan alias oleh-oleh menjadi kelaziman ketika mudik, berarti ada 2 bentuk oleh-oleh yang musti dipersiapkan, yakni ketika berangkat untuk oleh-oleh di kampung halaman dan ketika pulang buat kolega, rekan kerja atau warga di komplek perumahan Anda tinggal.

Jika Anda terbiasa membagikan ‘mentah’ nya dalam bentuk uang kertas puluhan ribu, coba hitung kembali, siapa-siapa saja yang memang perlu Anda beri. Agar ada surprise untuk tahun ini, kenapa tidak memberikan dalam bentuk Koin Nisfu Dirham Perak (1 nisfu dirham perak = Rp 35.000) kepada orang-orang yang Anda kasihi.

3. Rekreasi

Yang tidak kalah pentingnya adalah rekreasi selama di tempat tujuan.  Dengan bertumbuhnya kegiatan ekonomi di suatu daerah, tentu bermunculan tempat-tempat rekreasi, baik yang tradisional seperti kampung wisata entah di laut atau pegunungan maupun tempat rekreasi buatan para pengembang seperti water park, mall dan sarana hiburan modern lainnya.  Tetapi satu hal yang pasti, tujuan dari mudik tidak semata-mata menghabiskan dana untuk rekreasi, tetapi kebersamaam dengan sanak saudara dikampung halaman lebih esensi.

4. Akomodasi

Bagi yang masih memiliki rumah keluarga, tentulah menginap dirumah keluarga besar, tetap harus kita anggarkan dananya, agar tidak membebani si empunya pemilik rumah, yang nota bene saudara kita juga.  Bagi yang tidak ingin memberatkan, dengan menginap di hotel atau penginapan, tentulah ini mesti dipersiapkan secara seksama.

5. Makan

Baik pre (sebelum), in (pada saat) maupun post (setelah) mudik, makan adalah hal yang paling krusial dari aktivitas kita selama mudik.  Memanjakan lidah sembari mengunjungi tempat-tempat masa kecil kita, tentu menjadi menu sehari-hari selama mudik.  Jangan sampai, persoalan makan menjadi terganggu ketika Anda mudik.

6. Alternatif biaya tidak terduga. 

Kemungkinan resiko baik pre (sebelum), in (pada saat) maupun post (setelah) mudik terkadang perlu kita waspadai.  Tetap jaga kesehatan dan selalu waspada selama melakukan mudik, serta siapkan alternatif biaya tidak terduga seperti kecelakaan, sakit dll.  Intinya, ibarat sebuah film, selalu ada awalan, tengah dan adegan akhir yang tidak terduga-duga, yang mesti kita antisipasi.

Selamat mudik, semoga sampai di tujuan dan selamat hingga perjalanan pulang!

 

Hari ‘Soul’ Putra for Republika Online

 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement