REPUBLIKA.CO.ID, Dok, saya penderita hipertensi keturunan dari orang tua. Saya sudah diet yang semula BB saya 114 Kg menjadi 85 Kg, dan masih menjalani diet sampai sekarang. Makan pun sudah dikurangi dengan tidak makan nasi dan tidak makan daging sapi dan kambing sudah 2 tahun. Akan tetapi masih mengalami hipertensi Dok terakhir mencapai 200/100 sedangkan obat rutin saya konsumsi dan menghindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi. Mohon sekali Informasinya dok. Terima kasih.
Moh Ayub (25 tahun)
Jawaban:
Salam untuk Mas Ayub, semoga diberikan kesehatan selalu. Hipertensi memang bisa dan dapat diturunkan. Menilik tinggi badan dan berat badan, anda termasuk obese. Bila obesitas ini juga keturunan, maka anda memang berbakat gemuk. Langkah anda untuk menurunkan berat badan patut dihargai. Diet yang benar adalah diet yang seimbang dan diatur jumlah asupan kalorinya, vitamin, dan asupan garamnya. Namun untuk menurunkan tekanan darah tak cukup hanya dengan diet.
Minum obat darah tinggi yang telah dipilihkan dokter anda harus terus tetap diminum meskipun tekanan darah sudah normal. Karena bila obat dihentikan, tekanan darah akan meningkat lagi. Biasanya diisukan bahwa minum obat darah tinggi terus menerus akan merusak ginjal.
Ini anggapan yang keliru. Sebab yang akan merusak ginjal, jantung, otak, serta retina mata adalah tekanan darah tingginya, bukan obat yang justru menormalkan tekanan darah. Bila tekanan darah sudah normal, dengan tetap minum obat mulailah sempatkan berolahraga untuk membakar kalori yang tertimbun sebagai lemak. Jangan lupa sesekali kunjungi dokter untuk mengevaluasi upaya anda selama ini dan juga pengawasan kolesterol, trigliserida serta gula darah. Tetap semangat anda masih muda. Masih besar harapan untuk tetap hidup dengan gaya sehat. (Untung)
dr Untung Sudomo, SpPD, KGEH, FINASIM, MARS
Spesialis Penyakit Dalam di RS Meilia Cibubur