Sabtu 25 May 2013 10:58 WIB

Ingin Sedot Lemak, Berbahayakah?

Obesitas. Ilustrasi
Foto: .
Obesitas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Siang dok, mau tanya nih. Saya termasuk orang yang gemuk, tinggi 160 cm dengan berat 75 kg. Saya sebenarnya pernah membaca tentang sedot lemak, apakah bila dilakukan penyedotan bisa kurus, permanen atau adakah dampaknya dari liposuction itu dok? Mohon infonya? 

 

Eka (29 tahun)

 

Jawaban:

Terimakasih Mbak Eka, dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 75 kg kategorinya sudah masuk dalam kriteria obesitas. 

Tujuan dari sedot lemak (liposuction) adalah membentuk tubuh bukan untuk menurunkan berat badan. Membentuk tubuh secara liposuction adalah dengan mengurangi lemak di lapisan paling dalam di bawah kulit sehingga mempertegas lekuk anatomis yang berkurang akibat tumpukan lemak.

Namun akibat lemak dan cairan yang dibuang, berat badanpun turut berkurang namun tetap bukan bertujuan untuk menurunkan berat badan semata. Hasil liposuction tidak permanen, karenanya harus dijaga dengan olahraga atau pengaturan diet makanan, karena apabila tidak dijaga maka jaringan lemak akan kembali seperti semula bahkan berlebih.

Dampak (komplikasi) dari liposuction adalah perdarahan, infeksi, ketidakteraturan permukaan kulit, ada bagian kulit yang mati sampai kematian akibat emboli maupun kondisi pemberat operasi. Namun hal ini dapat dicegah apabila pasien ditangani oleh dokter yang berkompeten dalam hal ini dokter bedah plastik, dengan menuruti anjuran dan prosedur yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi.

Kombinasi dengan olah raga dan pengaturan makanan, diharapkan bentuk tubuh yang diinginkan tetap terjaga. Dalam hal ini sebaiknya dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik untuk mendapatkan observasi dan informasi secara keseluruhan. Semoga dapat membantu mbak Eka, terima kasih.(QH)

 

dr Qori Haly, SpBP-RE

Spesialis Bedah Plastik di RS Meilia Cibubur

 

 

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement