Rabu 15 May 2013 13:43 WIB

Usaha Ayam Belum Profit dan Banyak Utang

Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, Pak, saya mulai bisnis pemotongan ayam sudah berjalan 14 bulan, tetapi belum profit karena pemasaran kami terbatas. Maka sekarang, utang kami bertambah banyak. Bahkan bila dihitung dikarenakan uang hasil penjualan dipergunakan untuk angsuran mobil dan angsuran pengembalian modal, maklum ambil pinjaman modal di bank. Bagaimana selanjutnya ya pak? Terima kasih.

 

Amir (32 tahun)

 

Jawaban:

Salam untuk Pak Amir, tetap selalu bersemangat dalam memberikan keberkahan bagi diri kita, keluarga serta masyarakat disekitar kita ya pak. Nah bila kemudian ditelaah dari hasil uraian yang disampaikan, maka ada beberapa hal yang perlu dikembalikan pada posisi yang tepat.

Posisi belum profit ini seperti apa kategoriya? Apakah sudah bisa memnuhi kebutuhan biaya operasional yang termasuk di dalamnya menutupi pembiayaan atas cicilan kendaraan usaha dan pinjaman bank?

Kondisi dimana para wirausahawan tergiur untuk mendapatkan kesuksesan yang instan adalah kacamata yang tidak sepenuhnya salah, namun menghilangkan esensi dari keharusan untuk bisa memperbaiki diri secara terus menerus.

Nah bila kemudian belum profit adalah belum bisa memenuhi semua kebutuhan, maka memang harus dilakukan pemetaan prioritas dalam urutan kebutuhan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan sumber daya yang dapat dipergunakan dalam hal tersebut.

Beberapa hal sesungguhnya telah disinggung sebagai kendala, seperti misalnya keterbatasan pemasaran, kemudian pengambilan fasilitas yang tidak sesuai dengan kapasitas bisnis yang baru tentu secara rasio keuangan dapat membebani cashflow usaha, yang pada tahap awal perlu waktu akumulasi.

Bila kemudian seperti hal tersebut demikian yang terjadi, lakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pemasaran produk. Perhatikan bentuk kemasan, tujuan pemasaran, penetapan harga dan pola promosi lanjutan. Masuk ke pasar tradisional atau modern adalah pilihan sesuai dengan referensi relasi.

Dalam tahap ini kendaraan usaha adalah faktor yang menjadi beban keuangan, maka berhitung dalam logika yang sederhana. Bila tidak perlu mobil untuk dapat mengantarkan pesanan, maka motor atau kendaraan umum dapat menjadi pilihan ekonomis yang efisien.

Dengan demikian rasio keuangan menjadi lebih longgar dan dapat melakukan inovasi yang lain secara terarah dalam upaya perluasan jangkauan pasar akan produk yang bapak kelola. Demikian saran saya pak, dengan durasi waktu yang telah dijalani rasanya diteruskan akan lebih baik.

Tetap semangat, miliki keyakinan yang kuat serta menjadi tangguh dalam setiap kondisi adalah sebuah keharusan. Salam entrepreneur. (EK)

 

Ery Kasman, SE, Msi

Direktur Entrepreneur Institute Cinere

 

 

Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.

www.entre-institute.com

Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement