Senin 01 Apr 2013 08:18 WIB

Ingin Investasi dan Alokasikan Aset

Emas batangan (ilustrasi)
Foto: satunews.com
Emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Mas Hari yang baik, bagaimana cara berinvestasi dan mengalokasikan aset?

 

Hendi

Bogor

 

Jawaban WF 19:

Mas Hendi yang diberkahi Allah SWT, sebelum saya bahas lebih detail, mari kita samakan emahaman kita dahulu tentang makna menabung dan investasi. Menabung adalah menyisihkan sebagian uang kita untuk masa depan, sedangkan investasi adalah cara menumbuhkan uang kita tersebut.

Jika hari ini kita merasa dengan menabung kita sudah merasa berinvestasi, sebenarnya tidak terlalu salah, tetapi jika imbal hasil dari tabungan kita tersebut belum bisa melewati angka inflasi rata-rata 10 tahun terakhir, alangkah baiknya kita mulai berinvestasi di tempat yang bisa melawan dan melebihi angka-angka inflasi tersebut.

Sekarang apa itu aset, secara umum aset adalah segala sesuatu yang kita miliki yang mempunyai harga tertentu dan bisa ‘berubah menjadi uang’ jika kita memerlukannya.

Secara umum aset terbagi dua, aset lancar yakni aset yang mudah pencairannya seperti kas, tabungan, deposito, emas, reksadana, saham. Ada pula aset tidak lancar yakni aset yang biasanya, penggunaannya lebih dari 1 tahun. Aset ini biasanya butuh waktu untuk dijual kembali. Ketika Anda mencatat aset ini adalah dengan mencatatnya sedikit di bawah harga pasar atau wajarnya. Dapat dicatat pula dengan harga dijual kembali ketika Anda butuh uangnya seperti mobil, apartemen, rumah, dan lainnya.

 

Sekarang coba kita mengubah sedikit saja pemahaman kita tentang aset, aset adalah :

1.Apa yang bisa memasukkan uang ke kantong kita 

2.Apa yang bisa memberi pendapatan kepada kita secara teratur.

Jika aset ini termasuk salah satu atau salah dua dari definisi di atas, maka kita bisa melanjutkannya ke pembagian atau alokasi aset.

Alokasi aset ini sangat bergantung dari tujuan keuangan kita dan prioritas yang bisa kita kerjakan. Misalnya, jika tujuan kuangan kita adalah pendidikan anak, maka akan berbeda jika tujuan keuangan kita adalah ibadah umrah atau haji.  Begitupun juga terkait dengan tingkat resiko diri kita seperti konservatif, moderat atau agresif, serta horizon waktunya untuk berapa lama.

Saya mencoba membagi alokasi aset berdasarkan 6 tingkatan :

1.Pekerja atau pemilik usaha

Secara umum jika kita ingin punya uang bisa didapatkan dari bekerja dengan orang lain (employee) atau bekerja untuk diri kita sendiri (self employee).  Baik employee atau self employee ini bisa mendapatkan gaji atau profit dari usahanya, artinya bisa memasukkan uang ke kantong kita.  Tinggal bagaimana kita membagi antara hasil yang kita dapatkan dengan waktu dan skill (keterampilan) yang kita korbankan.

2.Emas

Dari zaman nenek-nenek kita, alokasi aset dengan investasi emas menjadi sebuah hal yang lazim yang bisa membiayai kebutuhan-kebutuhan kita. Dengan kata lain, walau emas batangan yang kita beli tahun 2013 seberat 1 Kg, akan tetap tidak berubah di tahun 2029.  Tetap beratnya adalah 1 Kg. Akan tetapi secara value, akan berbeda dalam nilai tukar rupiah.  Jadi aset emas ini lebih kepada hedging/lindung nilai aset kita terhadap inflasi, kecuali jika kita menggunakan variasi dari emas dalam bentuk koin dinar/koin emas sebagai mata uang, bukan sebagai komoditi.  Jika sebagai komoditi, maka yang kita dapatkan adalah capital gain/keuntungan modal, jika kita menjualnya.

Pada beberapa kasus, ada juga yang menggadaikan emasnya untuk modal usaha, dimana dari keuntungan usaha tersebut bisa mendapatkan pendapatan buat kita secara teratur.

3. Properti intelektual 

Awalnya adalah sebatas sharing/berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman atau untuk tujuan menghibur.  Tetapi akhirnya properti intelektual seperti buku, lagu dll ini menjadi sebuah komoditas yang sangat menguntungkan jika diseriusi.  Bagaimana kita lihat, seorang ibu rumah tangga biasa seperti JK Rowling, penulis novel Harry Potter, bisa menjadi kaya mendadak, yang konon penghasilannya melebihi ratu Inggris hanya dari menuangkan ide-idenya di buku.  Dan uniknya, walau bukunya hanya satu kali di tulis, tetapi bisa terus mendapatkan pendapatan rutin dari royalti dan penjualan langsung buku tersebut.  Bahkan ada buku yang ditulis sejak tahun 1900-an hingga sekarang masih diterbitkan dan dicetak ulang oleh ahli warisnya hingga hari ini dalam berbagai format dan bahasa. 

4.Waralaba

Jika kita ingin berbisnis, tanpa harus mengalami titik nol, maka bisnis model waralaba bisa dilirik sebagai aset yang menghasilkan.  Ketika sistem ini berjalan, maka akan terus menghasilkan pendapatan.  Walau ready for use, tetaplah butuh perjuangan dan kerja keras di awalnya.  Tinggal apakah kita mau memulai dari langkah pertama, mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditetapkan oleh franchisornya (Pemilik Franchise) ataukah kita membuat waralaba baru? Ini termasuk aset yang perlu kita punyai.

5.Properti

Jika secara konvensional banyak dari kita yang memiliki rumah dan tempat indekos yang disewakan, maka mulai berkembang ruko (rumah toko) dalam skala kecil untuk disewakan.  Bahkan sekarang selain apartemen yang disewakan, juga mulai marak di kota-kota selain Jakarta dibuat condotel (condominium hotel), hotel-hotel yang kepemilikan ruangan kamarnya milik pribadi untuk disewakan, layaknya hotel konvensional.

6. Pasar Keuangan

Jika hari ini masyarakat kita lebih familiar dengan tabungan dan deposito, maka instrumen di pasar uang dan pasar modal juga bisa dijadikan alternatif dalam pengalokasian aset kita.  seperti obligasi dan sukuk untuk syariah, reksadana, saham dll.

Adapun persentasenya, sangat tergantung dari uang yang kita punya dalam pembagiannya dan analisis terhadap aset pertumbuhan keuntungan tinggi dengan kembali melihat tujuan keuangan kita masa depan serta temasuk tipe apa kita.

Selamat Berinvestasi!

 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement