Jumat 01 Feb 2013 15:15 WIB

Sudah 3 Tahun, Kok Belum Bisa Bicara Ya?

Latih anak bicara/ilustrasi
Foto: friendshipcircle.org
Latih anak bicara/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Anak saya sudah tiga tahun tapi sampai saat ini belum bisa bicara, bahkan agak sulit dipanggil untuk menoleh. Selama ini dia agak ketakutan bila mendengar suara keras seperti blender atau motor. Kenapa ya Dok? Apa yang harus dilakukan? Mohon dibantu, Terima kasih.

Tery (29 tahun)

Depok

Jawaban:

Untuk Ibu Tery yang baik hati, tetap semangat dan selalu memberikan stimulus dan pengasuhan yang terbaik bagi sang buah hati. Sesuai dengan apa yang dikemukakan, maka dari tanda dan ciri yang ibu sebutkan, anak ibu mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara.

Hal tersebut dapat diketahui, karena anak usia 3 tahun seharusnya sudah bisa berbicara lancar. Pada fase berbicara normal maka akan terbagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

Cooing: reflek vokalisasi itu muncul 4 minggu,

Bubbling: bayi mengeluarkan suara bababa atau mamama atau papapa usia 2 bulan,

Laling: seperti permainan cilukba dimulai sejak usia 6 bulan,

Fase Echolalia: meniru dikuasai usia 10 bulan,

Fase True Speech: bisa bicara minimal 5 kata dan mengerti maksudnya usia 18 bulan.

Nah gangguan terlambat bicara pada buah hati ibu kemungkinan disebabkan adanya gangguan perkembangan spektrum autis atau gangguan konsentrasi/ hiperaktivitas, ditandai tidak menengok saat dipanggil, terlihat cuek dan cenderung asyik dengan sendiri.

Keterlambatan bicara juga kemungkinan disebabkan adanya gangguan sensori, karena ada ciri ketakutan mendengar suara keras. Hal yang ibu harus lakukan adalah segera melakukan penegakan diagnosa dengan membawa ke Klinik Tumbuh Kembang atau Rumah Sakit yang mempunyai layanan tumbuh Kembang, untuk dilakukan pemeriksaan serta diagnosa.

Setelah itu kemudian akan ditindaklanjuti dengan dilakukan assessment beserta program terapi. Sementara ibu bisa melakukan stimulasi dan terapi di rumah untuk mulai membantu dalam perkembangan anak ibu:

1. Berikan situasi yang kondusif utk anak terjadi komunikasi.

2. Lakukan kontak mata, melatih kontak mata jangan sekedar memanggil nama,

3. Memberi reward sesuatu, bisa makanan, mainan, pelukan, belaian, atau ciuman;

4. Ajarkan komunikasi dengan sejajar mata, berlutut bila berbicara dengan anak

5. Latih bahasa ke anak secara padat, singkat, jelas, tidak boleh cepat dan banyak kata,

6. Ajak anak belajar kata inti saja yang sederhana, misal: menyuruh mandi, "andi mandi",

7. Bimbing untuk melakukan ekspresi kemauan sederhana, jangan serta turuti komunikasi nonverbal.

Demikian yang dapat disampaikan ya bu, semoga si kecil bisa segera memasuki fase tumbuh kembangnya secara optimal dan sesuai tahapan ideal. Salam. (Gun)

Tri Gunadi, Amd OT, Spsi, Sked

Direktur Klinik Tumbuh Kembang Yamet RS Meilia Cibubur

 

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement