Jumat 25 Jan 2013 08:07 WIB

Lho, Pasca-Terapi Tiup Kok Ada Bercak Darah?

Sistem reproduksi wanita (ilustrasi)
Foto: webmd.com
Sistem reproduksi wanita (ilustrasi)

 

Pertanyaan:

Dok, saya Eli (25 tahun), saya sudah melakukan program terapi tiup. Tetapi setelah melakukan program itu, ada bercak darah sedikit-sedikit selama hampir seminggu. Setelah bercak darah itu berhenti, saat melakukan kumpul dengan suami perut sebelah kiri terasa sakit. Apakah itu akibat dari terapi tiup tersebut? Dan setelah ditiup, apakah bisa memungkinkan untuk hamil? Terima kasih.

Eli, Jakarta - 25 tahun

Jawaban:

Salam buat Bu Eli, perlu diketahui bahwa terapi tiup atau hidrotubasi merupakan tindakan memasukkan cairan melalui mulut rahim hingga ke saluran tuba. Hal ini untuk melakukan observasi dalam melihat kondisi yang menyebabkan infertilitas, apakah terdapat sumbatan atau tidak.

Pada saat prosedur ini dilakukan, bila ada penyumbatan dapat menimbulkan rasa sakit. Beberapa pasien merasa tidak nyaman pada perut, mungkin juga mual dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dokter selalu memberikan antibiotik dan penghilang rasa sakit.

Idealnya, pada tindakan terapi tersebut tidak terjadi perdarahan oleh prosedur ini dan tidak menimbulkan rasa nyeri setelah beberapa minggu prosedur. Kemungkinan dari terjadinya penyebab bercak darah dapat disebabkan banyak hal, misalnya infeksi, folip myom, luka jalan lahir, dll.

Di samping itu, timbulnya gejala sakit dan nyeri juga disebabkan oleh banyak faktor baik dari penyakit kandungan maupun penyakit luar kandungan, misalnya pencernaan, kemih, dll. Secara umum, terapi tiup meningkatkan probabilitas kehamilan.

Sebaiknya, menurut saya penting untuk berkonsultasi ulang dengan dokter Ibu, sehingga dapat diketahui korelasi penyebab yang menimbulkan dampak tersebut. Semoga lekas sembuh ya bu, salam sehat. (SC)

dr S Chandra, SpOG, DMAS

Spesialis Kebidanan & Kandungan RS Meilia Cibubur

 

Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur

Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement