Saya mempunyai usaha toko bangunan, yang sudah berjalan 4 bulan lebih. Tapi memulai usaha tidaklah semudah yang saya bayangkan. Mencari pelanggan pun susah karena banyaknya pesaing yang bergerak di bidang yang sama di daerah saya. Bagaimana trik memasarkan produk? Serta, bagaimana mengatasi rasa putus asa karena toko saya cenderung sepi? Terima kasih.
Yeni Astuti
Jawaban:
Untuk Bu Astuti, permulaan usaha adalah waktu ujian yang paling dasar dalam berwirausaha. Dalam hal ini, keputusan berwirausaha memang harus diimplementasikan dengan perumusan kalkulasi usaha yang tepat agar pilihan usaha, strategi dan pengembangan dapat berjalan selaras. Namun demikian, berbagai faktor pengaruh memang dapat menjadikan formulasi usaha tidak berjalan sesuai, seperti daya beli masyarakat, tingkat kompetisi, harga bahan baku, dll.
Sesuai dengan pertanyaan Ibu, maka saya akan jawab dari hal yang terpenting mengenai rasa putus asa. Sebaiknya segera beralih fokus pada bagaimana dapat melakukan pengembangan pemasaran, sehingga rasa putus asa karena saat ini kondisi usaha tidak ramai dapat segera disingkirkan.
Perbanyak wawasan usaha, hal itu dapat dipelajari melalui buku, maupun belajar pada tokoh usaha yang sukses. Di samping itu, segera buat skema usaha yang riil sesuai dengan jenis dan bidang bisnis Anda. Rasanya dengan berbagai kesibukan itu, rasa putus asa bisa berangsur surut.
Kemudian berkaitan dengan pola pemasaran yang lebih sesuai, maka sadari kondisi saat ini kita mengenal istilah “jemput bola”. Peluang itu tidak hanya diharapkan akan datang dengan sendirinya, melainkan harus diambil dan dapat diciptakan.
Seperti misalnya, bekerjasama dengan berbagai developer, kontraktor, tukang yang terlibat dalam proyek pembangunan. Dapat pula dikolaborasikan dengan biro jasa arsitek (design & built), sehingga memberi nilai tambah bila berbelanja bahan bangunan di tempat Ibu. Dapat juga masuk ke skema penjualan partai besar dengan proyek berkuantifikasi besar sebagai subkontraktor.
Pemasaran di permukaan dapat dilakukan dengan beriklan, memasang papan nama usaha, memberi diskon atas pembelian dengan kuantitas tertentu, bahkan misalnya dapat menerapkan free delivery untuk pembelian base proyek. Improvisasi usaha dapat dilakukan, agar menemukan formula yang tepat sesuai dengan kondisi aktual.
Bila kemudian persaingan terlalu ketat, lebarkan wilayah jangkauan pemasaran yang masih mungkin dapat dilayani, sehingga potensinya dapat bertambah. Kejelian dalam membaca pertumbuhan property sangat erat dengan bidang usaha Ibu. Sesekali melakukan tinjauan lokasi juga penting untuk menyegarkan ide bisnis kita.
Demikian bu, beberapa yang dapat saya sarankan. Semoga bisnisnya yang sekarang dapat berkembang lebih maju lagi. Salam enterpreneur. (EK)
Ery Kasman, SE, MSi
Direktur Entrepreneur Institute Cinere
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]