REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang mewajibkan mahasiswa barunya mengenakan batik saat menjalani masa orientasi untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.
"Batik kan termasuk salah satu kebudayaan lokal bangsa ini, ya mahasiswa baru kami minta mengenakan batik," kata Rektor Unissula Laode M. Kamaluddin, usai membuka 'Pekan Ta'aruf Unissula' di Semarang, Senin (3/9).
Pekan Ta'aruf yang digelar Unissula adalah semacam orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) bagi mahasiswa baru seperti yang digelar perguruan-perguruan tinggi umumnya, hanya berbeda pengistilahan.
Biasanya, para mahasiswa baru yang menjalani masa ospek di perguruan-perguruan tinggi umumnya diharuskan mengenakan pakaian hitam-putih, tetapi Unissula memilih batik sebagai 'seragam' mahasiswa saat ospek.
Menurut Laode, kewajiban berbatik saat mengikuti 'pekan ta'aruf' ditujukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia pada mahasiswa baru, salah satunya batik warisan budaya leluhur.
Meski Unissula memiliki motto menjadi 'world class Islamic cyber university', kata dia, pihaknya tetap berupaya menanamkan kecintaan terhadap berbagai kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.
Pada tahun ajaran 2012/2013 ini, ia menyebutkan jumlah mahasiswa baru yang diterima Unissula mencapai sekitar 3.500 orang, baik dari program sarjana dan pascasarjana, termasuk mahasiswa program ekstensi.
"Alhamdulillah ada kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun sebelumnya meski sempat diterpa masalah yang berkaitan dengan nama baik (kasus dugaan ijazah palsu mahasiswa Fakultas Kedokteran, red.)," katanya.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk melakukan 'recovery' (pemulihan) sehingga kepercayaan masyarakat tetap besar, salah satunya dibuktikan dengan bertambahnya mahasiswa dari tahun ke tahun.
"Dua tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa Unissula hanya sekitar 1.500 orang, kemudian naik menjadi 2.000 orang tahun lalu. Tahun ini bertambah menjadi 3.500 orang, 300 orang di antaranya dari ekstensi," kata Laode.